BSSN Jelaskan Celah Kerentanan Data yang Ada di eHAC

Rabu, 1 September 2021 17:27 WIB

Ilustrasi hacker. mic.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) mengatakan VPN Mentor menemukan kerentanan pada platform mitra sistem Indonesia Health Alert Card (eHAC).

"Secara teknis, kerentanan itu biasa kita kenal dengan sensitive data exposure. Itu suatu kerentanan yang menyasar pada port tertentu," kata juru bicara BSSN, Anton Setiyawan, dalam konferensi pers daring, Rabu, 1 September 2021.

Anton menjelaskan saat sistem elektronik bekerja, prot berfungsi seperti pintu rumah, yang digunakan untuk transaksi data. Dalam temuan VPN Mentor, port itu yang memiliki kerentanan sensitive data exposure.

"Seharusnya dalam port tersebut data tak seharusnya dimasuki oleh pihak yang tak berwenang. Ini yang ditemukan tim VPN Mentor. Ini juga yang dilakukan ditutup dan dikendalikan aksesnya," kata Anton.

Ia menegaskan kerentanan ini tak sampai membuat data masyarakat yang ada di eHAC bocor. Temuan VPN Mentor itu memang bisa membuat orang mengambil data di dalamnya. Bila tak ditutup, celah itu akan bisa digunakan. Meski telah memastikan tak ada kebocoran data, Anton mengatakan BSSN tetap akan memverifikasi kembali.

Advertising
Advertising

Anton mengatakan laporan adanya kerentanan sistem dari VPN Mentor itu adalah bagian dari proses trade information sharing. Dalam proses itu, pihak-pihak yang mempunyai peduli terhadap keamanan siber memang biasa saling bertukar informasi.

"Alhamdulillah kita mendapat informasi yang sangat baik dari teman-teman di VPN Mentor dan kemudian kita bisa memverifikasi dan ternyata teman-teman di Kemenkes bisa menindaklajuti terhadap informasi kerentanan tersebut," kata Anton.

Untuk mendukung program ini, Anton pun mengatakan BSSN akan terus melakukan IT Security Assessment, dengan masukan terkait dengan penerapan keamanan dalam sistem elektronik. IT security assessment merujuk proses penilaian keamanan pada suatu sistem elektronik platform, atau aplikasi, untuk mencari celah kerentanan atau kerawanan yang mungkin timbul dan dapat digunakan pihak lain untuk mengeksploitasi sistem tersebut.

Adapun aspek yang dinilai dari sumber, implementasi sistem, penerapan keamanan, dan mitigasi resiko. Hasil dari penilaian tersebut adalah rekomendasi yang diberikan BSSN, mulai dari rekomendasi penguatan keamanan atau sistem aplikasi.

"Dalam hal ini misalnya kita berikan rekomendasi untuk platform PeduliLindungi yang sekarang kita gunakan bersama-sama termasuk fitur eHAC," kata Anton.

Baca juga: Kemenkes Pastikan Data Masyarakat di eHAC Tidak Bocor

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

19 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

1 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

3 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

4 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya