Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah) bersama Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) saat memimpin Rapat Paripurna ke-15 masa sidang IV tahun 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 23 Maret 2021. Dalam rapat tersebut, DPR mengesahkan 33 RUU masuk dalam Prolegnas Prioritas tahun 2021 dan 246 RUU masuk Prolegnas 2020-2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menyatakan sepuluh anggota DPR yang wafat selama pandemi Covid-19 sebagai pejuang konstitusi. "Beberapa sahabat-sahabat kita wafat dalam melaksanakan tugas konstitusionalnya," kata Muhaimin saat memimpin sidang Paripurna DPR masa persidangan I tahun sidang 2021-2022 di Gedung Senayan Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021.
Muhaimin membacakan satu persatu nama anggota DPR yang meninggal. Mereka adalah Imam Suroso anggota Fraksi PDI Perjuangan, Soepriyatno anggota Fraksi Partai Gerindra, Ali Taher Parasong anggota Fraksi PAN, Gatot Sudjito anggota Fraksi Golkar, Bambang Suryadi anggota Fraksi PDI Perjuangan.
Lalu, Imran anggota Fraksi Partai Gerindra, Adang Sudrajat anggota Fraksi PKS, Jimmy Demianusije anggota Fraksi PDI Perjuangan, John Siffy Mirin anggota Fraksi PAN, dan Percha Leanpuri anggota Fraksi Nasdem.
Muhaimin Iskandar mendoakan agar mereka dapat diterima semua amal ibadahnya oleh Tuhan yang maha kuasa. Ketua Umum PKB ini menuturkan di tengah pandemi Covid-19, Indonesia mengalami kondisi yang sangat sulit, tak hanya di sektor kesehatan, tetapi juga berdampak pada pembatasan kegiatan pemerintahan hingga aktivitas di parlemen.
Kendati demikian, ia menyatakan kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat dan kinerja para anggota DPR dalam menjalankan fungsinya selama masa sidang 2020-2021.
Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain
1 jam lalu
Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?