Speedlab Indonesia Sebut Penawaran Vaksinasi Berbayar Sudah Dicabut

Reporter

M Rosseno Aji

Rabu, 25 Agustus 2021 15:39 WIB

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Speedlab Indonesia menyatakan telah mencabut selebaran penawaran vaksinasi berbayar yang sempat beredar di media sosial. Speedlab menyebut pencabutan penawaran tersebut setelah pemerintah membatalkan program vaksinasi berbayar.

“Itu sudah tidak berlaku dan yang di grup WhatsApp adalah isu liar yang tidak pernah sama sekali kami keluarkan,” kata juru bicara Speedlab, Jeffry Bromo saat dihubungi, Rabu, 25 Agustus 2021.

Jeffry mengatakan poster penawaran itu dibuat ketika pemerintah mewacanakan program vaksinasi berbayar. Program tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membatalkan rencana itu pada Juli 2021 setelah menuai banyak kritik.

Setelah dibatalkan, maka program vaksinasi hanya dilakukan melalui dua cara, pertama vaksinasi gratis untuk masyarakat. Dan kedua, vaksinasi Gotong Royong yang mekanismenya dilakukan melalui perusahaan dan perusahaan itu menanggung biaya vaksinasi semua pegawai.

Adapun dalam poster Speedlab yang beredar tersebut tertera sejumlah paket vaksinasi beserta pelayanan lainnya, seperti tes usap antigen. Harga paket yang ditawarkan berkisar Rp 1 juta hingga Rp 1,4 juta. Tertera pula paket vaksinasi ketiga atau vaksin booster dengan harga Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu.

Advertising
Advertising

Jeffry mengatakan pihaknya sebenarnya sudah mengklarifikasi beredarnya poster itu ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Dalam surat bertanggal 20 Agustus 2021 itu, manajemen klinik yang berlokasi di Jakarta Selatan ini menyatakan bahwa poster itu dibuat saat aturan tentang vaksinasi berbayar akan diterapkan. Namun akhirnya dibatalkan.

“Kami juga telah membatalkan layanan tersebut, Speedlab Indonesia tidak pernah merilis resmi flyer tersebut di media sosial ataupun di media-media lainnya,” seperti dikutip dari surat Speedlab.

Tempo sempat menghubungi nomor telepon yang tertera di pamflet Speedlab yang beredar. Di ujung telepon seorang pegawai perempuan merespon. Dia mengatakan kliniknya melayani vaksinasi berbayar untuk suntikan pertama dan kedua. Namun, untuk vaksinasi ketiga ditiadakan karena jumlah vaksin yang terbatas. “Kami tidak bisa melayani, vaksin kami terbatas jadi kami hanya memprioritaskan vaksinasi pertama dan kedua,” kata dia.

Ketika hal tersebut dikonfirmasi ke Speedlab, Jeffry hanya mengatakan, "O gitu, nanti saya hubungi lewat WA ya, kontak langsung gak apa-apa," ujarnya.

Pendiri LaporCovid-19 Irma Hidayana mengatakan vaksin berbayar jelas sudah dilarang oleh pemerintah. Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, Irma mengatakan vaksin tidak boleh diperjualbelikan. “Vaksin berbayar merusak proses perlindungan kesehatan masyarakat dan akses yang setara bagi masyarakat terhadap vaksin,” kata dia.

Baca: Menkes Budi Gunadi Cabut Aturan Vaksin Berbayar

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

5 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

6 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

10 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

23 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

30 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

33 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya