Kilas Nasional: Evakuasi WNI dari Afghanistan dan Rekening Bansos Terblokir

Reporter

Antara

Sabtu, 21 Agustus 2021 12:58 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dalam konferensi pers dengan Panglima TNI Hadi Tjahjanto setelah mengevakuasi WNI dari Kabul, Afghanistan, di pangkalan udara Halim Perdanakusuma di Jakarta, 21 Agustus 2021. Courtesy of Indonesia's Ministry of Foreign Affairs/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dua berita dari kanal Nasional layak diulas kembali. Pertama ialah upaya evakuasi warga negara Indonesia dari Afghanistan. Kedua soal ribuan rekening penerima bansos yang terblokir. Berikut rangkumannya.

Evakuasi WNI dari Afghanistan

Pemerintah Indonesia melalui tim evakuasi yang terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Badan Intelijen Negara (BIN) berhasil memulangkan 26 WNI ke Indonesia. Tak hanya itu ada juga dua warga negara Afghanistan dan lima warga negara Filipina yang ikut dievakuasi pada Sabtu dini hari, 21 Agustus 2021.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan ihwal operasi pemulangan atau evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan ke Indonesia. Ia mengatakan evakuasi tersebut bukan misi yang mudah karena situasi yang terus berubah dan berkembang di lapangan.

“Dengan mengucap syukur, alhamdulillah pagi ini misi evakuasi dari Kabul ke Tanah Air dapat dilaksanakan dengan aman sesuai dengan rencana,” ujar Panglima TNI Hadi Tjahjanto saat menyambut WNI dari Afghanistan, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Advertising
Advertising

Panglima TNI yang hadir bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan banyak masalah yang dihadapi oleh tim evakuasi saat operasi. Oleh karena itu, ia berterima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan oleh para pihak, sehingga evakuasi berhasil dilakukan.

“Banyak masalah di lapangan yang kami hadapi, dinamika yang kami hadapi. Namun, semua bisa dilaksanakan dengan baik berkat kerja sama antarkementerian dan lembaga, sehingga operasi ini bisa berjalan dengan aman dan lancar,” kata Hadi Tjahjanto.

Menlu Retno menambahkan pemerintah memutuskan menggunakan pesawat militer untuk memulangkan puluhan WNI di Afghanistan demi memastikan keamanan dan keselamatan WNI.

Pesawat TNI Angkatan Udara itu berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma pada 18 Agustus 2021, sekitar pukul 06.00 WIB. Rute yang ditempuh pesawat untuk mencapai Kabul, Afghanistan, yaitu Jakarta, Aceh, Kolombo (Sri Lanka), Karachi (Pakistan), Islamabad (Pakistan), dan Kabul tepatnya di Bandara Hamid Karzai, Afghanistan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menceritakan kerumitan yang dihadapi oleh tim evakuasi untuk mengurus izin lintas udara dan izin pendaratan di Bandara Hamid Karzai, Kabul. Izin pendaratan sempat diberikan pada 19 Agustus 2021 pukul 04.10, tetapi izin itu ditarik oleh otoritas setempat karena situasi yang tidak kondusif.

Izin pendaratan baru diberikan oleh otoritas di Kabul pada 20 Agustus dini hari dan pesawat TNI AU mendarat di Bandara Hamid Karzai pada 05.17 waktu setempat.

Proses evakuasi mulanya direncanakan berlangsung selama 30 menit. Namun, operasi berjalan selama dua jam. Pesawat TNI AU pulang dengan menempuh rute yang sama dari Afghanistan sampai akhirnya tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu sekitar pukul 03.30 WIB.

Rekening bansos terblokir

Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma mengatakan ada 1.868 rekening keluarga penerima bantuan sosial atau bansos tunai di Jawa Tengah yang terblokir.

"Kedatangan saya ke sini karena ada yang belum cair, temuannya macam-macam. Saya minta Senin depan sudah clear," kata Risma saat bertemu dengan BNI perwakilan Sragen, Wonogiri dan Surakarta dan para pendamping program Kemensos di Sragen, Jawa Tengah, Jumat, 20 Agustus 2021.

Risma mengatakan, ia mendapatkan laporan ada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang belum dapat mencairkan bantuan di Sragen, Wonogiri, dan Surakarta.

Dalam pertemuan tersebut Risma mendapat laporan dari target 37.22 KPM, baru 35.396 yang mencairkan bantuan. Sedangkan 1.829 belum cair. Sementara itu, menurut laporan pendamping PKH sebanyak 1.868 rekening KPM terblokir.

Karena selama dua bulan bantuan belum dicairkan, maka rekening mereka diblokir. "Rasanya tidak mungkin kalau mereka menunda-nunda mencairkan uangnya, karena mereka butuh. Saya minta Senin depan sudah 'clear' karena kalau ditunda lagi bisa terblokir lagi," ujar Risma.

Bahkan selama ini untuk memastikan bantuan tersebut diterima oleh KPM, Risma mengaku bersama jajarannya tidak tidur dan tetap bekerja di akhir pekan. Ia juga meminta agar data distribusi bansos diperbaiki antara pihak BNI dengan Kemensos. Ia berharap semua bisa segera diselesaikan.

Demikian dua berita kilas nasional pada Sabtu, 21 Agustus 2021, yaitu tentang evakuasi WNI dari Afghanistan dan rekening bansos yang terblokir.

Baca juga: Guru Besar UI Ingatkan Publik Tak Sembarangan Bersikap di Konflik Afghanistan

Berita terkait

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

11 jam lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

12 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

18 jam lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

1 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

1 hari lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

2 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

2 hari lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

3 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

4 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya