Panglima TNI dan Menlu Cerita Evakuasi WNI dari Afghanistan Banyak Kendala

Reporter

Antara

Sabtu, 21 Agustus 2021 07:28 WIB

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kiri) menyaksikan warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Afghanistan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu dini hari, 21 Agustus 2021. Evakuas WNI menggunakan Pesawat TNI AU yang tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma pada pukul 03.05 WIB. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan ihwal operasi pemulangan atau evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan ke Indonesia. Ia mengatakan evakuasi tersebut bukan misi yang mudah karena situasi yang terus berubah dan berkembang di lapangan.

Kendati demikian, tim evakuasi yang terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Badan Intelijen Negara (BIN) berhasil memulangkan 26 WNI ke Indonesia, beserta dua warga negara Afghanistan dan lima warga negara Filipina, pada Sabtu dini hari, 21 Agustus 2021.

“Dengan mengucap syukur, alhamdulillah pagi ini misi evakuasi dari Kabul ke Tanah Air dapat dilaksanakan dengan aman sesuai dengan rencana,” ujar Panglima TNI Hadi Tjahjanto saat menyambut WNI dari Afghanistan, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Panglima TNI yang hadir bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan banyak masalah yang dihadapi oleh tim evakuasi saat operasi. Oleh karena itu, ia berterima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan oleh para pihak, sehingga evakuasi berhasil dilakukan.

“Banyak masalah di lapangan yang kami hadapi, dinamika yang kami hadapi. Namun, semua bisa dilaksanakan dengan baik berkat kerja sama antarkementerian dan lembaga, sehingga operasi ini bisa berjalan dengan aman dan lancar,” kata Hadi Tjahjanto.

Panglima TNI menuturkan seluruh awak pesawat yang bertugas memulangkan para WNI telah menjalani pemeriksaan di ruangan khusus kru. Begitu juga dengan penumpang pesawat lainnya yang langsung menjalani aturan protokol kesehatan.

Menlu Retno menegaskan pemerintah memutuskan menggunakan pesawat militer untuk memulangkan puluhan WNI di Afghanistan demi memastikan keamanan dan keselamatan WNI.

Pesawat TNI Angkatan Udara itu berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma pada 18 Agustus 2021, sekitar pukul 06.00 WIB. Rute yang ditempuh pesawat untuk mencapai Kabul, Afghanistan, yaitu Jakarta, Aceh, Kolombo (Sri Lanka), Karachi (Pakistan), Islamabad (Pakistan), dan Kabul tepatnya di Bandara Hamid Karzai, Afghanistan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menceritakan kerumitan yang dihadapi oleh tim evakuasi untuk mengurus izin lintas udara dan izin pendaratan di Bandara Hamid Karzai, Kabul. Izin pendaratan sempat diberikan pada 19 Agustus 2021 pukul 04.10, tetapi izin itu ditarik oleh otoritas setempat karena situasi yang tidak kondusif.

Izin pendaratan baru diberikan oleh otoritas di Kabul pada 20 Agustus dini hari dan pesawat TNI AU mendarat di Bandara Hamid Karzai pada 05.17 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Proses evakuasi mulanya direncanakan berlangsung selama 30 menit. Namun, operasi berjalan selama dua jam. Pesawat TNI AU pulang dengan menempuh rute yang sama dari Afghanistan sampai akhirnya tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu sekitar pukul 03.30 WIB.

Baca juga: AS Bekukan Aset Milik Bank Sentral Afghanistan Rp 138,7 Triliun

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

3 jam lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

1 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

1 hari lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

3 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

4 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

4 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

4 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya