Husein Mutahar, Penyelamat Sang Saka Merah Putih Saat Agresi Militer Belanda

Reporter

Tempo.co

Selasa, 17 Agustus 2021 17:22 WIB

Husein Mutahar. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Husein Mutahar merupakan salah satu tokoh dalam perjuangan Bangsa Indonesia yang banyak dikenal orang dengan lagu-lagu perjuangan yang ia ciptakan. Namun, selain menciptakan lagu-lagu perjuangan, Husein Mutahar pernah diperintahkan oleh Presiden Sukarno untuk menyelamatkan bendera pusaka merah putih yang dijahit oleh Fatmawati.

Awal kisahnya bermula saat itu Belanda sedang melancarkan agresi militer ke-2 di wilayah Indonesia. Diceritakan Sukarno dalam buku Bung Karno : Penjambung Lidah Rakjat karya Cindy Adms.

“Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada diriku ini. Dengan ini, aku memberikan tugas ini kepadamu secara pribadi. Dalam keadaan apapun, aku memerintahkan kepadamu untuk menjaga bender aini dengan nyawamu,” kata Sukarno kepada Husein Mutahar.

Saat itu serangan Belanda ke Yogyakarta dipimpin oleh Van Mook dan melibatkan banyak pesawat P-51 yang melintas rendah di wilayah Yogyakarta. Dalam tempo yang sangat singkat, wilayah Yogyakarta berhasil diduduki oleh Belanda serta pangkalan udara Maguwo direbut dan markas komando militer Indonesia dibom.

Setelah itu, Sukarno dan Hatta ditawan oleh Belanda dan diasingkan ke Pulau Bangka. Selain Sukarno dan Hatta, Mutahar dan beberapa staf dari tim kepresidenan juga ditawan dan ditahan di sel, tepatnya di Semarang.

Advertising
Advertising

Saat dalam tawanan Belanda, Mutahar berhasil melarikan diri dan menggunakan kapal berlayar menuju Jakarta. Sesampainya di Jakarta, Mutahar menginap di rumah Sutan Sjahrir dan juga ia kos di rumah Kapolri pertama, Sukanto Tjokrodiatmodjo.

Saat di Jakarta, Mutahar terus mencari informasi bagaimana caranya mengembalikan bendera pusaka tersebut kepada Sukarno. Beruntung, di pertengahan Juni 1948, Mutahar menerima pemberitahuan dari Sukarno supaya bendera tersebut dapat dikembalikan kepada presiden yang berada di Muntok, Bangka.

Sukarno meminta kepada Mutahar untuk mengembalikan bendera tersebut melalui Sudjono karena saat di tempat pengasingan, Sukarno hanya boleh dikunjungi oleh delegasi-delegasi khusus yang telah ditentukan. Sudjono menjadi salah satu anggota delegasi tersebut.

Setahun setelah serangan Belanda, Sukarno dan Bung Hatta Kembali ke Yogyakarta pada 6 Juli 1949, dan kemudian pada 17 Agustus 1949 bertempat di Gedung Agung, bendera pusaka dikibarkan. Pada 1961, Husein Mutahar mendapatkan anugerah Bintang Mahaputera karena jasanya dalam menyelamatkan Sang Saka Merah Putih.

EIBEN HEIZIER

Baca: Simak Bedanya Bendera Merah Putih Milik Indonesia dan Monako

Berita terkait

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

2 hari lalu

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

26 hari lalu

4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

serangkaian proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terjadi di bulan Ramadan

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

32 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

40 hari lalu

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?

Baca Selengkapnya

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

45 hari lalu

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru

Baca Selengkapnya

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

46 hari lalu

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

Kilas balik Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, ada 3 jenderal yang bertemu Sukarno sebelumnya di Istana Bogor. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

46 hari lalu

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

Bendera Swedia berkibar di Markas NATO di Belgia, menandai bergabungnya negara tersebut sebagai anggota ke-32.

Baca Selengkapnya

Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

46 hari lalu

Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

Tepat setahun peristiwa Supersemar, anak Sukarno-Ratna Sari Dewi di Prancis. Ia diberi nama Karina Kartika Soekarno, ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

47 hari lalu

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar disertai gelombang demo mahasiswa terekam dalam film Djakarta 66 karya Arifin C. Noer

Baca Selengkapnya