Fatmawati Soekarno, Wanita Muhammadiyah Penjahit Bendera Merah Putih

Selasa, 17 Agustus 2021 17:07 WIB

Presiden Sukarno didampingi Ibu Negara Fatmawati menghadiri KTT KAA pertama di Bandung, April 1955. Dok. Paul Tedjasurja

TEMPO.CO, Jakarta - Momen perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, yang diperingati tiap 17 Agustus, menjadi momen yang tepat untuk mengenang perjuangan tokoh bangsa. Salah satunya adalah Fatmawati Soekarno.

Fatmawati merupakan istri dari Soekarno atau Bung Karno. Ia adalah orang yang menjahit bendera merah putih yang dikibarkan saat pembacaan teks proklamasi.

Fatmawati lahir pada 5 Februari 1923 di Bengkulu. Melansir dari situs resmi PP Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, Fatmawati dibesarkan di lingkungan organisasi Islam Muhammadiyah.

Advertising
Advertising

Meskipun pada tahun kelahiran Fatmawati Muhammadiyah belum memiliki cabang di luar Jawa, kehadiran pendiri Sarekat Ambon, Alexander Jacob Patty, ditandai sebagai pendirian organisasi Islam itu secara kultural di Bengkulu.

Kehadiran Muhammadiyah di hidupnya dicatat dalam autobiografinya. Dalam autobiografi yang berjudul Catatan Kecil Bersama Bung Karno, Fatmawati mengungkapkan bahwa kehadiran Alexander Jacob Patty dimanfaatkan untuk mengembangkan pendidikan Muhammadiyah di Bengkulu.

Namun, tindakan tersebut pada akhirnya membuat Muhammadiyah dianggap sebagai ancaman oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Akibatnya, ayah Fatmawati, Hasanudin, yang merupakan aktivis Muhammadiyah mendapat ancaman.

Ancaman tersebut berupa perintah dari Pemerintah Kolonial Belanda untuk keluar dari Borsumy (Borneo-Sumatra Maatschappij), perusahaan lima besar Belanda yang menjadi tempat kerja Hasanudin. Namun jika Hasanudin bersedia menghentikan kegiatannya di Muhammadiyah, ia dipersilakan untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut. Hasanudin memilih untuk tetap melanjutkan kegiatannya di Muhammadiyah dan keluar dari perusahaan.

Ibu Fatmawati, Siti Jubaidah, dikenal pula sebagai aktivis Muhammadiyah yang militant. Ia aktif di organisasi perempuan Muhammadiyah, Aisyiyah, untuk mengajar baca tulis.

Hassandin maupun Siti Jubaidah telah menjabat sebagai konsul Muhammadiyah dan Aisyiyah. Oleh keduanya, Fatmawati ketika remaja selalu dilibatkan dalam konferensi Muhammadiyah yang digelar setiap tahun untuk sekadar menyanyi atau membaca Al-Qur’an.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga:

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Berita terkait

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

3 jam lalu

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menuturkan Ridwan Kamil adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

Baca Selengkapnya

Catat, Ini Perkiraan Hari Raya Idul Fitri 2025 Versi Pemerintah

22 jam lalu

Catat, Ini Perkiraan Hari Raya Idul Fitri 2025 Versi Pemerintah

Kapan hari raya Idul Fitri 2025? Berikut ini perkiraannya versi pemerintah dan Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

5 hari lalu

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

Dubes Rusia mengenang pertemuan Soekarno dan Yuri Gagarin.

Baca Selengkapnya

Keraton Surakarta Gelar Upacara Sumpah Pemuda, Bentangkan Bendera Merah Putih 1.000 Meter

8 hari lalu

Keraton Surakarta Gelar Upacara Sumpah Pemuda, Bentangkan Bendera Merah Putih 1.000 Meter

Bendera merah putih sepanjang 1.000 meter membentang mengelilingi kawasan benteng Keraton Surakarta di Kampung Baluwarti untuk menyambut Sumpah Pemuda

Baca Selengkapnya

FPN Serukan NU-Muhammadiyah Bersatu Kepung Kedutaan AS: Hentikan Bantuan Militer ke Israel

12 hari lalu

FPN Serukan NU-Muhammadiyah Bersatu Kepung Kedutaan AS: Hentikan Bantuan Militer ke Israel

NU dan Muhammadiyah harus bersatu kepung kedutaan Amerika, untuk menekan pemerintah AS agar menghentikan dukungan militernya terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Kisah Penemuan Makam Imam Bukhari yang Dikunjungi Megawati

14 hari lalu

Kisah Penemuan Makam Imam Bukhari yang Dikunjungi Megawati

Megawati absen di pelantikan Prabowo-Gibran karena sakit setelah kunjungan ke Uzbekistan. Di sana, ia ziarah ke makam Imam Bukhari.

Baca Selengkapnya

Harapan PP Muhammadiyah dan PBNU kepada Prabowo-Gibran

14 hari lalu

Harapan PP Muhammadiyah dan PBNU kepada Prabowo-Gibran

PP Muhammadiyah berharap pemerintahan Prabowo-Gibran dapat mewujudkan kemajuan Indonesia sejalan dengan Asta Cita.

Baca Selengkapnya

Profil Abdul Mu'ti, Tokoh Muhammadiyah yang Jadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

15 hari lalu

Profil Abdul Mu'ti, Tokoh Muhammadiyah yang Jadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

Prabowo memilih tokoh Muhammadiyah, Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Mendesak Pemerintahan Prabowo Bersihkan Kampus dari Plagiasi dan Obral Gelar

15 hari lalu

Muhammadiyah Mendesak Pemerintahan Prabowo Bersihkan Kampus dari Plagiasi dan Obral Gelar

PP Muhammadiyah mendesak Prabowo Subianto membersihkan perguruan tinggi dari praktik seperti plagisasi dan obral gelar doktor.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dilantik Gantikan Jokowi, Muhammadiyah Berharap Kampus Bersih dari Plagiarisme dan Obral Gelar

15 hari lalu

Prabowo Dilantik Gantikan Jokowi, Muhammadiyah Berharap Kampus Bersih dari Plagiarisme dan Obral Gelar

Prabowo telah resmi menjabat sebagai Presiden RI ke-8 gantikan Jokowi pada Minggu, 20 Oktober 2024, dan langsung membentuk Kabinet Merah Putih.

Baca Selengkapnya