Cerita Inspiratif 17 Agustus: Pelajar Asal Malang Jadi Relawan Melawan Corona

Minggu, 15 Agustus 2021 09:02 WIB

Moura Eka Sandrina, tenaga sukarelawan Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC) Kota Malang. Moura berusia 16 tahun dan tercatat sebagai siswa kelas dua jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMAN 1 Lawang, Kabupaten Malang. TEMPO/Abdi Purnomo

TEMPO.CO, Malang - Dua remaja berseragam putih abu-abu sibuk menuangkan beras ke dalam puluhan kantong plastik kemasan 5 kilogram di Pos Koordinasi Gerakan Malang Bersatu Melawan Corona (MBLC) di Jalan Pandan 5, Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Kantong-kantong berisi beras disatukan dengan mie instan, minyak goreng, dan gula. Seluruh paket sembako itu segera dikirim ke sejumlah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri atau isoman. Paket bantuan juga diberikan kepada keluarga-keluarga yang terdampak pandemi Covid-19.

“Tugas pokok saya di sini begini ini. Saya dan Mas Ifron ikut membantu sukarelawan-sukarelawan lain yang lebih senior. Kami senang bisa menyumbangkan pikiran dan tenaga untuk membantu warga yang terdampak Covid-19,” kata Moura Eka Sandrina, 16 tahun, kepada Tempo, Kamis siang, 12 Agustus 2021.

Moura tercatat sebagai siswa kelas dua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Lawang, Kabupaten Malang. Dia ditemani Ifron Petrus Andries, pelajar kelas tiga Jurusan Multimedia SMK Negeri 4 Malang.

Moura sudah hampir dua bulan jadi relawan di MBLC. Kesediaan gadis kelahiran Mataram, 17 Mei 2005, ini berawal dari keprihatinan melihat tingginya angka kasus Covid-19 di Indonesia dan secara khusus di wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu).

Advertising
Advertising

Bagaimana awal mula Moura mau menjadi relawan?

<!--more-->

Dia diajak bergabung jadi sukarelawan MBLC oleh sang kakak, Mozza Indira Sylvani, juara dua kontes Duta Pancasila Kabupaten Malang. Semula dia ragu dan takut, tapi kemudian jadi berani dan bisa bersikap tenang setelah membaca informasi-informasi tentang tata cara menghadapi Covid-19. Apalagi dia bersama Ifron tidak diterjunkan ke lapangan untuk mengurus warga yang menjalani isoman maupun mengurus jenazah pasien Covid-19.

Sudah begitu, pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar jadi tidak menyenangkan karena kebanyakan dilakukan secara online. Praktis, pertemuan langsung dengan teman-teman sekolah nyaris nol sejak awal pandemi 2020. Lama-lama Moura mengalami kejenuhan.

“Daripada main HP terus dan bosan, lebih baik saya isi waktu luang saya dengan kegiatan positif dan bermanfaat. Awalnya saya takut ketularan karena bertemu banyak orang. Tapi kalau kita sudah yakin pada diri sendiri, rasa takut itu hilang dengan sendirinya,” ujar Moura, anak kedua dari tiga bersaudara.

Menjadi sukarelawan, kata dia, membuatnya belajar banyak tentang solidaritas kemanusiaan tanpa ras, agama, suku, dan antargolongan. Dia jadi banyak tahu tentang kesusahan banyak orang seperti kesusahan orang yang butuh vaksin dan oksigen. Dia dan Ifron juga mendapat banyak kenalan, teman, dan saudara seperjuangan.

Tekad Moura kian mantap berkat dukungan orang tua dan dua saudara kandung, serta guru-gurunya. Orangtua cuma berpesan agar Moura berhati-hati, jangan malas belajar, serta harus pandai mengatur waktu antara belajar dan jalani kegiatan kesukarelawanan.

“Saya biasanya mengerjakan tugas sekolah dulu sebelum ke posko (MBLC) sehingga waktu untuk sekolah tidak terganggu kok,” kata dia, seraya menambahkan kegiatan di MBLC lebih banyak membantu pendataan.

Sebagai generasi milenial, Moura aktif mengampanyekan pentingnya kewaspadaan menghadapi dan Covid-19 di akun media sosialnya. Dia ikut menyerukan kepada kawan-kawannya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga gaya hidup sehat.

Tak lupa pula dia ingatkan teman-temannya untuk selalu peduli dan sebisa mungkin terlibat dalam aksi-aksi filantropi dan kegotongroyongan untuk membantu masyarakat yang terdampak tanpa mengharapkan imbalan materi apa pun.

Hal senada diutarakan Ifron. Pelajar kelahiran Kota Malang, 21 Oktober 2003, ini baru sebulan jadi sukarelawan. Ia bergabung tanpa sengaja saat menjalani magang di studio 77 Cinema. Rumah produksi ini menyatu dengan bangunan Posko MBLC.

Saat Covid-19 menggila di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, tugas-tugas magang dikerjakan dari rumah karena pemilik studio menerapkan work from home. Belakangan, seluruh area bangunan yang ditempati 77 Cinema bersama dua lembaga lain itu diubah jadi Posko MBLC sejak Maret 2020 atau awal pandemi.

Lalu, sekitar sebulan lalu, MBLC membuka lowongan tenaga sukarelawan bagi kelompok milenial. Ifron mendaftar jadi sukarelawan atas dorongan senior-seniornya di 77 Cinema. Tekadnya membulat setelah didukung kedua orangtua dan guru-gurunya. Sang ayah hanya berpesan agar Ifron berhati-hati, tetap rajin belajar, dan bersungguh-sungguh jadi sukarelawan.

“Demi kemanusiaan kata papa saya. Di sini pula saya mengenal Moura yang lebih dulu aktif sebagai sukarelawan. Saya lebih banyak ngurusi dokumentasi video dan fotografi kegiatan, sesuai dengan minat saya di bidang broadcast grafika,” kata Ifron, sulung dari dua bersaudara.

Ifron mengaku tak pernah mendapatkan honorarium. Ketiadaan imbalan fulus atau materi lain bukanlah masalah bagi Ifron. Yang terpenting bagi dia dan Moura adalah dapat kesempatan membantu banyak orang, serta belajar banyak hal tentang kemanusiaan dan pengetahuan tentang virus corona.

Bagi Ifron, pandemi Covid-19 justru jadi kesempatan besar dan langka untuk membantu menyelamatkan Indonesia. Ifron menyatakan sumbangsih dirinya tidak sebanding dengan pengorbanan para pejuang Kemerdekaan 1945. Maka, ia bertekad ikut memerangi Covid-19 dengan memanfaatkan kemampuan di bidang video dan fotografi.

“Jadi,” Ifron menegaskan, “sebenarnya saya tidak rugi sama sekali dibanding pengorbanan para pejuang kita. Justru saya dapat banyak teman baru yang lebih dewasa. Saya dapat ilmu baru di luar sekolah, sekalian menerapkan pelajaran di sekolah di dunia nyata.”

Bagi Ifron, melihat kebahagiaan orang yang dibantunya saja sudah membuat dirinya ikut bahagia.

Ifron dan Moura bertekad mengajak lebih banyak teman sebaya bergabung. Masalahnya, mereka sungkan mengajak langsung karena mayoritas teman sekolah belum dikenal secara dekat. Pergaulan mereka kebanyakan masih sebatas lewat media sosial sehingga belum ada ikatan batin maupun emosional yang kuat.

Lantas, Apa itu Malang Bersatu Lawan Corona?

<!--more-->

Gerakan MBLC terdiri dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Korem 083/Bhaladika Jaya, Kodim 0833 Kota Malang, Kodim 0818 Malang-Batu, Polres Malang, Polresta Malang Kota, Generasi Muda FKPPI Jawa Timur, Pemuda Pancasila Kabupaten Malang, Ikatan Keluarga (IKA) Universitas Brawijaya, Time Indonesia, TI Peduli, Duta Pancasila Kabupaten Malang, Glutera, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Universitas Brawijaya, PMII Malang, GMNI Malang, Jaring Mitra Indonesia, PDK Kosgoro Malang, serta Milenial Utas dan Pelajar.

Ketua MBLC Agoes Soerjanto, mengatakan, komuniitas ini didirikan sejak awal Maret 2020 atau saat awal pandemi Covid-19. “Kami lanjutkan lagi gerak MBLC saat kondisi makin naik tajam dan makin banyak masyarakat yang butuh bantuan,” ujar Agoes.

Menurut Agoes, MBLC membantu penyaluran sembako bagi warga yang menjalani isolasi mandiri. Bantuan juga diberikan kepada keluarga yang terdampak pandemi.

Selain sembako, MBLC juga membagikan masker, melakukan penyemprotan disinfektan, memberikan handsanitizer, pemberian alat pelindung diri atau APD kepada tenaga kesehatan maupun para sukarelawan yang berada di garda terdepan peperangan melawan virus corona.

“Untuk tahun ini sudah 3 ribu lebih paket sembako yang kami bagikan. Kami sudah semprotkan lebih dari 3 ribu liter disinfektan, serta bagikan ratusan ribu masker medis dan kain. Alhamdulillah juga, untuk tahun tahun ini BNPB support masker dan disinfektan,” kata Agoes.

Seluruh relawan di MBLC rutin menjalani tes usap atau swab test di RSIA Mawar (Mardi Waloeja) tiap seminggu sekali. Semua orang di MBLC wajib mematuhi protokol kesehatan. Mereka harus bermasker ganda, pakai handsanitizer, disemprot disinfektan sebelum dan sesudah bekerja, sampai diberi konsumsi makanan bergizi dan vitamin.

Agoes sangat bersyukur semua tenaga sukarelawan MBLC masih tetap sehat dan bersemangat. Ada 200-an orang sukarelawan yang membantu MBLC. Tanpa mereka tentu kerja-kerja MBLC tidak optimal. Bahkan, keterlibatan Moura dan Ifron ikut memompa semangat para sukarelawan dan memberi warna tersendiri.

Agoes menyatakan keterlibatan Moura dan Ifron memberi banyak efektif positif, terutama untuk menggencarkan kampanye mematuhi protokol kesehatan di kalangan generasi milenial seumuran mereka melalui media sosial.

Dia menyebut Moura dan Ifron bisa jadi duta perubahan perilaku di masa pandemi dan contoh baik bagi generasi milenial tentang pentingnya aktif dalam aksi solidaritas kemanusiaan setelah pandemi Corona nanti.

Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Punya Modal Sosial Hadapi Pandemi Covid

Berita terkait

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

4 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

6 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

6 hari lalu

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

Anggota Dewas KPK Albertina Ho menduga ada indikasi lain di balik pelaporan terhadap dirinya oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

11 hari lalu

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

12 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

22 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

24 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia : Israel Akhirnya Buka Pintu Perbatasan ke Utara Gaza setelah Dibentak Amerika Serikat

24 hari lalu

Top 3 Dunia : Israel Akhirnya Buka Pintu Perbatasan ke Utara Gaza setelah Dibentak Amerika Serikat

Top 3 dunia, Israel ketar-ketir setelah Amerika Serikat mengancam akan mengubah kebijakannya jika bantuan tak diizinkan masuk ke utara Gaza

Baca Selengkapnya

Australia Bekerja Sama dengan Israel untuk Investigasi Serangan Udara yang Tewaskan Relawan Kemanusiaan

25 hari lalu

Australia Bekerja Sama dengan Israel untuk Investigasi Serangan Udara yang Tewaskan Relawan Kemanusiaan

Australia akan menunjuk penasihat khusus untuk bekerja sama dengan Israel dalam investigasi insiden di Gaza yang menewaskan tujuh relawan kemanusiaan.

Baca Selengkapnya

Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

25 hari lalu

Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

Antonio Guterres menyerukan investigasi independen terhadap dibunuhnya ratusan pekerja kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya