Survei: Masih Banyak Warga Tak Percaya Data Covid-19 dari Pemerintah

Reporter

Egi Adyatama

Kamis, 12 Agustus 2021 17:00 WIB

Suasana pemakaman Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat, 9 Juli 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei yang dilakukan oleh Charta Politika Indonesia menunjukkan sebanyak 43,3 persen masyarakat tak percaya dengan data penanganan Covid-19 yang dikeluarkan oleh pemerintah. Angka ini dinilai jadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah untuk segera ditangani.

"53,1 persen mengatakan sangat percaya dan percaya dan 43,3 persen menyatakan tidak percaya dan tidak percaya sama sekali," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, dalam rilis pada Kamis, 12 Agustus 2021.

Dari hasil sigi, 53,1 persen masyarakat yang percaya dengan data Covid-19 dari pemerintah terdiri dari 4,5 persen sangat percaya dan 48,6 persen cukup percaya. Sedangkan 43,3 persen masyarakat tak percaya data Covid-19 pemerintah, terdiri dari 37,1 persen kurang percaya dan 6,2 persen tidak percaya sama sekali. Sebanyak 3,7 persen responden menolak menjawab atau tidak tahu.

Yunarto menegaskan kepercayaan ini adalah hal krusial dalam penanganan pandemi Covid-19. Ia menilai pemerintah akan sulit menerapkan kebijakan yang mereka perlukan dalam penanganan Covid-19 jika tak ada kepercayaan dari masyarakat.

"Ketika publik percaya (data yang disajikan pemerintah), trust bisa terbangun. Ketika trust terbangun, variabel lain seperti testing, tracing, atau 5M bisa dilakukan," kata Yunarto.

Advertising
Advertising

Apalagi belakangan muncul wacana pemerintah akan menghapus data angka kematian akibat Covid-19 yang biasanya dilaporkan secara harian. Pemerintah menyebut ada akumulasi data yang membuat kesalahan. Namun hal ini tak berarti angka kematian akibat Covid-19 harus dihilangkan. "Kenapa tidak sistem data pelaporannya yang diperbaiki," kata Yunarto.

Jika dibiarkan, Yunarto mengatakan, kecenderungan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap data pemerintah bisa semakin menurun. Indonesia harus belajar dari pengalaman negara lain yang pemerintahannya cenderung menyembunyikan dan meremehkan data.

"Terjadi di Brasil dan Amerika Serikat pada zaman Trump. Itu malah mendapatkan sentimen yang negatif dari publik," kata Yunarto.

Survei Charta Politika Indonesia ini melibatkan 1.200 responden, dengan margin of error +2.83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 12 – 20 Juli 2021, di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Jubir Luhut Jelaskan Distorsi Data Kematian Akibat Covid-19 Selama PPKM

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

1 hari lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

2 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

10 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024

16 hari lalu

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempublikasikan Indeks Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Q1-2024 dan Ekspektasi Q2-2024.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

18 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

19 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

27 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

27 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

28 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

28 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya