Menkes Jelaskan Alasan Ketimpangan Distribusi Vaksin Covid-19

Senin, 2 Agustus 2021 17:39 WIB

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengunjungi ruang IGD Covid-19 di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta. Kunjungan ini untuk menyemangati tenaga kesehatan atau nakes yang tengah bertugas. Kemenkes

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan ihwal ketimpangan distribusi vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Dia mengakui mendengar keluhan dari daerah yang tak kebagian vaksin sehingga vaksinasi berjalan lambat.

Menurut Budi, ini terjadi karena stok vaksin serta distribusi skala prioritas berdasarkan berbasis risiko. Namun dia mengatakan hal itu tak masalah selama vaksinasi di daerah mencapai angka sekitar 22 persen.

"Selama itu masih 22 persenan, itu sama dengan rata-rata nasional, karena kami juga baru terima vaksinnya segitu," kata Budi dalam konferensi pers, Senin, 2 Agustus 2021.

Budi mengatakan, pemerintah memang baru menerima vaksin 90 juta dosis vaksin hingga bulan Juli lalu. Angka ini baru 22 persen dari total 420 juta dosis vaksin yang dibutuhkan.

Selain itu, Budi mengatakan vaksinasi diberikan kepada kelompok prioritas terlebih dulu, seperti tenaga medis dan lansia. Distribusi vaksin pun diprioritaskan ke daerah-daerah dengan kasus dan angka kematian yang tinggi, yakni ke tujuh daerah aglomerasi Jawa-Bali.

Advertising
Advertising

Berikutnya, Budi melanjutkan, pemerintah akan mendistribusikan vaksin ke daerah-daerah di luar Jawa dan Bali yang angka kasus dan kematiannya meningkat. Ia juga menargetkan laju vaksinasi bertambah seiring dengan semakin banyaknya jumlah vaksin yang tersedia.

"Kalau Agustus September banyak vaksin datang, itu laju vaksinasi kita harus tiga kali lipat lebih tinggi," kata Budi Gunadi.

Budi merinci, pada bulan Agustus ini, Indonesia akan kedatangan 72,5 juta dosis vaksin. Ini mencakup 49,7 juta dosis Sinovac, 4,09 juta dosis AstraZeneca, 10,6 juta dosis Covax-Gavi, 6,5 juta dosis Moderna, dan 1,5 juta dosis Pfizer. Pada September, Indonesia akan kedatangan 70 juta vaksin.

Budi mengatakan stok vaksin akan terus berdatangan hingga bulan Desember mendatang. Pada akhir tahun nanti, diperkirakan Indonesia memiliki total vaksin sebanyak 258 juta dosis.

Menurut Budi, selain angka 258 juta yang sudah pasti itu, kemungkinan masih ada tambahan sekitar 72 juta dosis vaksin. Dia mengatakan jumlah dosis tambahan ini masih bergerak dinamis.

Namun jika tak ada perubahan, per akhir tahun ini Indonesia akan memiliki cukup dosis untuk memvaksin 208 juta masyarakat Indonesia.

"Butuh waktu, kalau vaksin datang Desember, mungkin baru selesai disuntik Januari," ujarnya.

Ketimpangan vaksinasi Covid-19 dan distribusi vaksin di Indonesia ini sebelumnya disorot oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Menurut WHO, bahkan masih banyak tenaga kesehatan di sejumlah provinsi, seperti Papua, Maluku, dan Sulawesi Tengah yang sama sekali belum mendapatkan vaksin.

Adapun Koalisi Warga Lapor Covid-19 menyoroti tidak adanya informasi detail dari pemerintah ihwal jumlah vaksin Covid-19 yang didistribusikan ke daerah. Berdasarkan pemantauan lewat pemberitaan media massa, Lapor Covid-19 mencatat bahwa jumlah vaksin yang didistribusikan ke luar Jawa dan Bali masih tergolong rendah.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Alasan Vaksinasi Covid-19 Belum Maksimal

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

20 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

23 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

24 hari lalu

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

Menkes mengatakan tiga masalah kesehatan berikut bisa muncul ketika pemudik terlalu memaksakan diri sehingga membahayakan keselamatan.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

31 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

31 hari lalu

Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

Pemerintah membeberkan awal mula Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dan Bumi Serpong Damai (BSD) masuk ke daftar PSN.

Baca Selengkapnya