Pandu Riono Sebut Pemerintah Harus Gencarkan 3T Jika Ingin Turunkan Level PPKM

Minggu, 1 Agustus 2021 10:34 WIB

Petugas berjaga di Pos Penyekatan PPKM Level 4 Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 21 Juli 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan ada dua syarat pemerintah bisa menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ia mengatakan kedua hal itu adalah jika masyarakat sudah disiplin menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan pemerintah bisa menerapkan 3T (testing, tracing, treatment) secara besar-besar dan meluas.

"Kalau mau menurunkan level dari 4 ke 3, atau 3 ke 2, itu harus diperkuat. Kalau enggak akan terjadi kenaikan lagi," kata Pandu saat dihubungi, Sabtu, 31 Juli 2021.

Pandu mengatakan sepanjang penerapan pembatasan Level 4, sejumlah indikator mungkin terlihat menurun. Namun, ia mengatakan efek ini tak akan bisa dipertahankan jika pemerintah tak melakukan langkah antisipasi apapun setelah menurunkan level pembatasan.

Untuk mencegah kenaikan, Pandu mengatakan maka masyarakat harus benar-benar menerapkan 3M. Ia mempertanyakan pola sosialisasi pemerintah dalam mendorong perubahan perilaku di tengah masyarakat. Pasalnya, masih banyak bukti tingkat kepatuhan berdisiplin protokol kesehatan yang rendah.

Advertising
Advertising

"Harus ada pesan yang disampaikan. Terjadi perubahan perilaku 3M, itu baru berdampak. Kalau cuma konferensi pers, yang tahu cuma yang baca dan nonton media," kata Pandu.

Pandu juga melihat penerapan 3T oleh pemerintah masih sangat lemah, terutama pelacakan (tracing). Dari satu orang konfirmasi positif, Indonesia hanya dapat melacak kurang dari 5 orang suspek. Padahal target dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saja, mencapai 20-30 orang suspek dari 1 orang konfirmasi positif.

"Padahal kalau kita bisa menemukan orang yang suspek, itu artinya orang itu harus diisolasi. Dengan adanya isolasi itu, maka kita melakukan PPKM terbatas, hanya lokal pada orang yang dianggap suspek. Kalau sekarang kan nasional, semua harus tinggal di rumah," kata Pandu.

Dengan adanya perubahan perilaku di masyarakat yang lebih menerapkan 3M dan penguatan 3T, Pandu mengatakan diperpanjang atau tidaknya PPKM Level 4 tak akan jadi masalah. Ditambah dengan vaksinasi yang terus menerus, maka ia meyakini hal itu akan dapat membuat pandemi di Indonesia lebih bisa dikendalikan.

Baca juga: Nasib PPKM Setelah 2 Agustus, Jubir: Pemerintah Mengacu Indikator WHO

Berita terkait

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

10 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

13 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

58 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Jamin Ketersediaan Uang Layak Edar di Wilayah Terpencil

26 Februari 2024

Bank Indonesia Jamin Ketersediaan Uang Layak Edar di Wilayah Terpencil

Bank Indonesia menjamin ketersediaan uang layak edar di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil atau 3T.

Baca Selengkapnya

Gibran Buka Suara soal Program Makan Siang Gratis: Fokus ke Daerah 3T Dulu

19 Februari 2024

Gibran Buka Suara soal Program Makan Siang Gratis: Fokus ke Daerah 3T Dulu

Gibran Rakabuming Raka buka suara ihwal rencana program makan siang gratis yang menjadi salah satu program andalannya bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

26 Desember 2023

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

Pantauan TEMPO, belum ada imbauan penerapan protokol kesehatan dari pengelola Kota Tua imbas dari meningkatnya kasus positif Covid-19.

Baca Selengkapnya

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

20 Desember 2023

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

Protokol kesehatan adalah kunci pencegahan COVID-19 dan untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19 saat liburan akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

Gibran Belum Berlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat saat Kasus Covid-19 Naik

19 Desember 2023

Gibran Belum Berlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat saat Kasus Covid-19 Naik

Gibran belum memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya