Epidemiolog: PPKM Darurat Belum Signifikan Kendalikan Pandemi Covid-19

Reporter

Egi Adyatama

Sabtu, 31 Juli 2021 19:11 WIB

Petugas memeriksa Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) di pos penyekatan PPKM Level 4 Margonda, Depok, Jawa Barat, Selasa, 27 Juli 2021. Polrestro Depok memperpanjang penerapan penyekatan sejumlah titik perbatasan Depok dengan wilayah lain pada perpanjangan PPKM Level 4 yang berlaku hingga 2 Agustus 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat yang berjalan sejak 3 Juli hingga saat ini, belum efektif mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal ini berdasarkan sejumlah indikator yang menurut dia belum ideal.

"Harus diketahui tes positivity rate kita masih jauh dan kemudian angka kematian tinggi. Dan kita melihat bahwa ada belum menguatnya pola penerapan 3T kita dan masalah 5M. Sebetulnya kalau sisi berhasilnya, ya (PPKM Darurat) belum signifikan," kata Dicky saat dihubungi, Sabtu, 31 Juli 2021.

Dicky mendasarkan argumennya dari data yang dirilis oleh Our World in Data hingga 30 Juli 2021. Dari data itu, tercatat bahwa kasus terkonfirmasi per 1 juta dari 3 Juli, Indonesia ada di angka 85,07 per 1 juta, dan pada 30 Juli 151,4 per 1 juta.

"Itu kasus terinfeksi per 1 juta. Itu berarti besar, masih tinggi," kata dia.

Untuk angka kematian per 1 juta, per 3 Juli tercatat sebesar 1,72 per 1 juta. Sedangkan pada 30 Juli itu 6,12 per 1 juta. Untuk case fatality rate juga meningkat dari 3,44 persen pada 3 Juli menjadi 3,5 persen pada 30 Juli.

Advertising
Advertising

Tes yang dilakukan untuk menemukan 1 kasus terkonfirmasi juga mengalami sedikit penurunan dari 3 Juli itu 4,1 tes untuk 1 kasus terkonfirmasi, menjadi 3,8 per 1 kasus di 30 Juli. Sedangkan untuk positivity rate, tercatat dari 24,1 pada 3 Juli, meningkat menjadi 26,5 persen pada 30 Juli.

"Semua masih jauh di atas 5 persen. Yang artinya pandemi belum terkendali dengan baik," kata Dicky.

Meski begitu, Dicky mengatakan tak semua merupakan kabar buruk. Angka vaksinasi meningkat cukup signifikan hingga 2 persen. Selain itu, tingkat keterisian rumah sakit juga menurun.

"Harus dipahami memang situasinya sudah berat dan kompleks. Sehingga wajar kalau belum bisa (signifikan). Padahal PPKM Darurat sudah jauh diperkuat, tapi masalahnya sudah jauh lebih besar juga," kata Dicky.

Karena itu, menjelang masa akhir PPKM pada 2 Agustus mendatang, masih banyak yang harus dibenahi pemerintah dalam mengendalikan pandemi ini. Masyarakat juga ia sebut harus lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. "Untuk itu kalau menurut saya keputusan diteruskan tidaknya diputuskan pada kesiapan dari sisi pemerintah dan masyarakat," kata Dicky.

Baca: Tak Mungkin Terapkan Lockdown, Jokowi: PPKM Darurat Saja Daerah Menjerit

Berita terkait

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

13 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

24 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

27 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

35 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

49 hari lalu

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

50 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

50 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

51 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

57 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya