Pengayuh Becak Positif Covid Meninggal di Depan Pintu Keraton Yogyakarta

Selasa, 27 Juli 2021 08:02 WIB

Warga berziarah kubur di pemakaman khusus Covid-19 TPU Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Selasa, 20 Juli 2021. Kasus corona aktif di Indonesia per 22 Juli 2021, sebanyak 561.384. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Yogyakarta - Di samping pintu masuk Bangsal Magangan Keraton Yogyakarta, tubuh Bilal, tergeletak di becaknya. Warga RT 03 Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta ini meninggal karena positif Covid pada Senin petang, 19 Juli 2021.

Jasad Bilal terbujur kaku di becak berbendera merah putih mini yang tertambat di pinggir. Sebatang kara, becak itulah satu-satunya tempat tinggal Bilal. Selama 20 tahun, dia mengayuh becak berwarna merah beratap terpal.

Bilal menjadi langganan para abdi dalem Keraton. “Tiap hari mangkal dan tidur di becak. Tidak punya tempat tinggal,” kata Ketua RT 03 Kelurahan Patehan, Suryantoro Pradjarto, Ahad, 25 Juli 2021.

Bertahun-tahun yang lalu, Bilal pernah mengontrak rumah milik warga Patehan. Selepas bercerai dengan istri dan anaknya, Bilal tinggal sendirian di becak. Anaknya menikah dan tinggal di Kabupaten Bantul.

Semenjak pandemi, Bilal sepi penumpang. Pedagang yang berjualan di sekitar Keraton kerap memberinya makan. Sejumlah warga Patehan menurut Suryantoro melihat tubuh Bilal yang kurus itu lemas sejak sebulan ini.

Advertising
Advertising

Selepas adzan magrib, Senin, 19 Juli, seorang warga relawan Covid-19 menghampiri lelaki berumur 84 tahun ini untuk memberikan makanan. Relawan itu mengira Bilal sedang tidur dan memanggil namanya. Tak ada jawaban. Rupanya, Bilal tak bernapas.

Suryantoro dan warga Patehan kemudian menghubungi Pengembangan Public Safety Center 119 Covid-19 Dinas Kesehatan Yogyakarta. Petugas Dinkes melalukan uji swab dan menyatakan Bilal positif Covid. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah membawa jenazah Bilal ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta di Jalan Wirosaban.

Jenazah Bilal tertahan di RSUD Kota Yogyakarta selama tiga hari sejak dia meninggal karena tak ada keluarga yang datang untuk mengurus penguburan. Lurah Patehan, Handani Bagus Setyarso mencari rumah anak Bilal yang tinggal di Bantul, Siti Lestari. Tapi, anak Bilal menyatakan tidak punya biaya untuk penguburan.

Handani mengirim surat ke Dinas Sosial karena keluarga Bilal tak sanggup membayar ongkos penguburan atau di Yogyakarta disebut bedah bumi. Masalahnya Bilal memiliki Kartu Tanda Penduduk beralamat di Patehan, Keraton. Bilal tak masuk kriteria orang telantar sehingga Dinsos tidak bisa menanggung biaya penguburan.

Handani menggunakan duit pribadinya sebesar Rp 5 juta untuk membiayai penguburan Bilal. Jenazah Bilal dikubur di pemakaman Karanganyar, Kecamatan Mergangsan. Kuburan ini berada tepat di belakang tempat pembuangan sampah di RW 17. Kamis dini hari, jenazah Bilal akhirnya dikebumikan.

Salah satu relawan yang ikut menguburkan jenazah Bilal dari Dewan Pimpinan Cabang PDIP, Andung Loka Agustianto mengatakan ada kerabat yang sempat menghubungi relawan karena keluarga tak mampu membiayai penguburan jenazah. Kerabat kebingungan karena jenazah Bilal tak segera dimakamkan dan berada di rumah sakit selama tiga hari.

Di Kabupaten Sleman, Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman mencatat lebih dari 200 warga isolasi mandiri di rumah meninggal sepanjang 1-19 Juli. Dari hasil pemeriksaan swab, 90 persen dari angka itu positif Covid.

Di Kelurahan Condongcatur, Depok, Sleman, nenek dari Is Nafisa yang berumur 77 tahun meninggal setelah menjalani isolasi mandiri selama enam hari di rumahnya. Nenek Is Nafisa sesak napas dan memiliki riwayat penyakit jantung dan darah tinggi. Nenek Is meninggal pada Sabtu malam, 24 Juni 2021.

Selama menjalani isolasi mandiri, Is Nafisa dan keluarga kesulitan mencari oksigen. “Kami mencari hingga Wonosari Gunung Kidul. Tapi, nihil,” kata Is Nafisa.

Data Pemerintah DIY menunjukkan total ada 2.926 pasien positif Covid-19 meninggal. Di daerah ini terdapat 104.778 orang terinfeksi virus Corona. Sejumlah rumah sakit pemerintah menyatakan ruang Intensive Care Unit penuh dan pasokan oksigen belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto meminta Pemerintah Kota untuk untuk tidak membiarkan persoalan serupa terjadi. “Warga miskin seharusnya ditanggung. Tak hanya orang telantar,” kata Eko soal meninggalnya tukang becak di depan pintu Keraton Yogyakarta.

Baca juga: Kasus Covid-19 Baru Yogya Salip Jakarta

Berita terkait

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

5 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

5 hari lalu

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

5 hari lalu

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.

Baca Selengkapnya