Dapat Somasi soal Kelangkaan Oksigen, Kemenkes: Akan Jadi Perhatian

Senin, 26 Juli 2021 18:28 WIB

Pasien mendapatkan oksigen saat perawatan di Rumah Oksigen RSUD Doris Sylvanus, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu, 18 September 2019. Pelayanan rumah oksigen disediakan di sejumlah RSUD dan Puskemas. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan somasi masyarakat sipil ihwal kelangkaan oksigen akan menjadi perhatian. Nadia mengatakan pemerintah akan membahas lebih lanjut tuntutan yang tertuang dalam somasi tersebut.

"Terkait somasi tentunya ini akan menjadi perhatian dan akan dibahas lebih lanjut ya," kata Nadia kepada Tempo, Senin, 26 Juli 2021.

Nadia mengatakan pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan oksigen medis untuk penanganan pandemi Covid-19. Sebelumnya, pemerintah meminta bantuan sejumlah perusahaan untuk menyuplai oksigen ke rumah sakit.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan diketahui bergerilya mencari pasokan oksigen. Beberapa perusahaan yang dihubungi dua menteri itu di antaranya PT Krakatau Steel, PT Indonesia Morowali Industrial Park, Samator Group, hingga Temasek Holdings, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Menurut Nadia, Krakatau Steel dan Samator telah melakukan penambahan produksi dan konversi dari industri gas menjadi oksigen. Ia mengatakan pemerintah juga telah melakukan upaya pemenuhan oksigen ini ke seluruh industri gas lainnya seperti Linde Group, Iwatani Industrial Gas Indonesia, hingga PT Air Liquide Indonesia.

Advertising
Advertising

Untuk penambahan armada distribusi, lanjut Nadia, pemerintah bekerja sama dengan PT Pertamina, PT Aico Energi, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara. "Serta juga melakukan penambahan tabung oksigen dan oksigen konsentrator," kata Nadia.

Lebih dari 100 kelompok masyarakat sipil sebelumnya melayangkan somasi terbuka kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi atas kelangkaan oksigen yang menyebabkan banyaknya pasien Covid-19 tak tertolong.

Somasi itu dilayangkan lantaran kenaikan tak terkendali harga tabung dan pengisian tabung oksigen di tengah melonjaknya kasus Covid-19 saat ini. Menurut Aliansi kelompok sipil tersebut, ada kejanggalan di balik kenaikan harga dan kelangkaan beberapa alat kesehatan, termasuk oksigen.

"Berdasarkan pemantauan Aliansi, selama satu bulan terakhir masyarakat diresahkan dengan kenaikan harga oksigen dan peralatannya hingga 200-300 persen di pasaran," demikian pernyataan Aliansi dalam somasi mereka, Ahad, 25 Juli 2021.

Aliansi pun mendesak Presiden Jokowi, Mendag Lutfi, dan Menkes Budi segera mengendalikan harga, memastikan ketersediaan oksigen dan tabung oksigen serta memastikan distribusinya dalam waktu tujuh hari.

"Jika dalam waktu tersebut tidak dipenuhi kami akan melakukan langkah-langkah hukum dan konstitusional sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku," demikian tertulis dalam pungkasan somasi terbuka itu.

Organisasi kelompok sipil yang tergabung dalam somasi kelangkaan oksigen ini di antaranya YLBHI, ICW, #BersihkanIndonesia, LBH dari sejumlah kota, LaporCovid-19, AJI Indonesia, LBH Masyarakat, Koalisi Perempuan Indonesia, Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik, Lokataru Foundation, Aliansi BEM Seluruh Indonesia, dan lainnya.

Baca juga: Menkes Andalkan Pasokan Luar Negeri dan Pabrik untuk Oksigen Pasien Covid-19


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

38 menit lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

46 menit lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

1 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

1 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

2 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

3 jam lalu

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

Ditanya terkait ciri-ciri orang toxic tidak sepaham visi misi Prabowo-Gibran, Gibran mengaku tidak tahu orang yang dimaksud Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya