Tak Perlu Repot ke Apotek, Ini Situs Kemenkes untuk Cek Stok Obat Antivirus

Reporter

Tempo.co

Minggu, 25 Juli 2021 13:01 WIB

Pekerja menunjukkan paket obat Covid-19 di gerai ekspedisi pengiriman barang Sicepat di Jalan K.S Tubun, Petamburan, Jakarta, Sabtu, 17 Juli 2021. Pemerintah Pusat resmi membagikan sebanyak 300.000 paket obat gratis berupa multivitamin, Azithtromycin, dan Oseltamivir bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat tidak perlu repot-repot mendatangi apotek untuk mengecek stok obat antivirus seperti Remdesivir, Ivermectin, dan Oseltamivir. Kementerian Kesehatan atau Kemenkes sebenarnya sudah meluncurkan situs resmi untuk mengecek obat-obatan ini bernama Farmaplus.Kemenkes.go.id

Pelaksana tugas Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Arianti Anaya, mengatakan pemerintah meluncurkan aplikasi Farma Plus agar masyarakat bisa mengecek ketersediaan obat di apotek.

“Kemenkes telah membuat satu aplikasi yang disebut Farma Plus di mana ketersediaan obat di apotek dapat diakses masyarakat,” kata Arianti dalam konferensi pers, Sabtu, 10 Juli 2021.

Lewat situs ini, masyarakat tak perlu membuang waktu untuk mendatangi apotek satu per satu untuk mencari obat. Situs ini bahkan menyediakan detail stok obat di masing-masing apotek.

Namun, tidak semua apotek terdaftar dalam situs ini. Hanya mereka yang sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan saja. Yaitu Kimia Farma, Apotek Berkat, Guardian, Century, Watsons, Apotek K 24, Apotek Generik, Aji Waras, Lifepack, dan Mitra Keluarga.

Advertising
Advertising

Obat-obatan yang bisa dicek adalah Azithromycin, Favipiravir, Immunuglobulin, Ivermctin, Multivitamin, Oseltamivir, Remdesivir, dan Tocilizumab. Di tengah pandemi, obat-obatan ini sedang naik pamor karena digadang-gadang bisa menjadi terapi obat Covid-19.

Cara mengeceknya cukup mudah, masyarakat hanya perlu memilih provinsi dan kabupaten tempat tinggal. Nantinya, akan muncul daftar apotek yang sudah bekerja sama dan stok obat yang tersedia.

Kementerian Kesehatan juga memberi catatan bahwa data obat yang ada di situs tersebut tidak realtime. Kementerian akan memperbarui ketersediaan data setiap pukul 17.00 WIB. Kemenkes juga mengingatkan masyarakat bahwa obat ini hanya bisa ditebus menggunakan resep dokter.

Baca juga: Pandu Riono Sebut Oseltamivir yang Dicari Jokowi Masuk Kategori Keras

Berita terkait

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

3 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

9 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

11 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

13 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya