Rencana Pelonggaran PPKM, Eks Direktur WHO Minta Pemerintah Pertimbangkan 3 Hal
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Syailendra Persada
Minggu, 25 Juli 2021 09:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Eks Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengingatkan sejumlah dampak yang mungkin terjadi jika pemerintah melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.
"Kalau dilakukan pelonggaran, maka perlu dihitung betul dampaknya pada sedikitnya tiga hal; korban sakit dan bahkan meninggal, beban rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan, dan pada ujungnya kemungkinan dampak pada roda ekonomi juga kalau kasus menjadi naik tidak terkendali," ujar Yoga dalam keterangannya, Ahad, 25 Juli 2021.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melemparkan sinyal bakal melonggarkan pembatasan pada 26 Juli 2021. "Jika tren kasus terus mengalami penurunan, maka 26 juli 2021 pemerintah akan melakukan pembukaan secara bertahap,” ujarnya pada Rabu, 21 Juli 2021.
Ia mengutip data pemerintah, angka kematian masih tinggi mencapai lebih dari 1.500 orang per hari. Angka positivity rate dalam beberapa hari terakhir juga masih sekitar 25 persen, dan bahkan kalau berdasar PCR maka angkanya lebih dari 40 persen. Belum lagi, kata Yoga, saat ini Indonesia berhadapan dengan varian delta yang angka reproduksinya sekitar 5,0-8,0.
"Artinya potensi penularan di masyarakat masih amat tinggi sekali, sehingga pembatasan sosial masih amat diperlukan untuk melindungi masyarakat kita dari penularan dan dampak buruk penyakit Covid-19," tuturnya.
Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengingatkan, jangan sampai kebijakan pelonggaran yang diambil karena pertimbangan ekonomi, lantas membuat situasi epidemiologi jadi memburuk. "Maka dampak ekonominya, malah bukan tidak mungkin, jadi lebih berat lagi," ujarnya.
Dalam situasi sekarang ini, kata dia, pemerintah dapat mengambil opsi penyesuaian, misalnya, sektor formal yang menerima gaji bulanan tetap bekerja dari rumah sementara sektor informal bisa mulai dilonggarkan bertahap. "Salah satu penyesuaian terbaik adalah bentuk PPKM setidaknya tetap seperti sekarang, tetapi semua sektor terdampak mendapat bantuan sosial," ujar Yoga.
Baca juga: Pandu Riono Sebut PPKM Belum Bisa Dilonggarkan, Kenapa?