Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kiri) bersama Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (kiri) menyaksikan penyuntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca kepada kyai di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa 23 Maret 2021. Kunjungan Menkes tersebut dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat bahwa vaksin AstraZeneca aman dan halal. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pihaknya tidak kekurangan tenaga vaksinator. “Sebenarnya kita enggak kekurangan vaksinator,” kata Budi dalam diskusi bersama Tempo, Senin, 19 Juli 2021.
Budi berujar vaksinator saat ini ada sekitar 30 ribuan yang berasal dari 20 ribu tenaga kesehatan di Puskesmas dan 15 ribu orang masing-masing dari TNI dan Polri.
Dalam proses vaksinasi, kata Budi Gunadi, tenaga kesehatan mampu menyuntik 200 orang per hari. Sedangkan TNI atau Polri bisa 300-400 orang per hari. “Itu suntik enggak sampai 1 menit. Coba dilihat saja, yang lama yang nanya-nanya,” ujarnya.
Budi juga memberikan contoh, jika dalam sehari ada 2 juta penyuntikan dengan minimal 1 vaksinator bisa menyuntik 200 orang, maka jumlah vaksinator yang dibutuhkan adalah 10 ribu.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah akan melatih ratusan ribu bidan dan mahasiswa kedokteran sebagai vaksinator. Hal itu dilakukan demi mencapai target 70 juta orang yang sudah divaksin pada September 2021.
Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal
5 hari lalu
Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal
Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.