Jurus Anak Kos Yogyakarta Cari Makan Selama PPKM Darurat

Reporter

Tempo.co

Jumat, 16 Juli 2021 07:52 WIB

Es campur campur dan nasi brongkos di Warung Handayani, Yogyakarta. TEMPO/Anang Zakaria

TEMPO.CO, Jakarta - Yogyakarta menjadi salah satu provinsi yang melakukan PPKM Darurat. Berbagai kebijakan pengetatan untuk menghambat penyebaran Covid-19 pun dijalankan. Salah satunya, memberi pembatasan kepada para penjual makanan. Warung harus tutup lebih cepat. Kebijakan ini bukan hanya berdampak bagi pengusaha makanan itu, tapi juga mahasiswa yang merantau ke Yogyakarta. Kebanyakan mahasiswa memang cenderung memilih untuk membeli makan dan keluar pada malam hari.

Kesulitan untuk mencari makan dirasakan Endang Herlina, mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknis Industri UPN “Veteran” Yogyakarta. Mahasiswi asal Bangkalan Madura ini kemudian mengantisipasi dengan membeli makan lebih awal dan disantap ketika waktu makan. “Tapi, aku suka lupa kalau ada PPKM Darurat, jadi kalau nggak nyemil makanan kecil ya nggak makan malam,” curhatnya.

Mahasiswa yang akrab disapa dengan Endang ini juga memiliki pengalaman unik selama PPKM Darurat. Ia pernah menjumpai warung makan yang terlihat tutup dari luar, namun ketika sudah masuk warung tersebut, di dalamnya penuh dengan orang yang sedang makan. Singkatnya, warung tersebut masih buka namun sudah terlihat tutup dari luar. “Cuma, kabar terakhir, warungnya sudah tutup karena ditegur RT dan RW daerah situ,” kata Endang.

Kesulitan untuk mencari makan juga dirasakan Eloy, mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Fisipol UMY. Mahasiswi yang bernama lengkap Eloy Sinai Leriand ini mengeluhkan warung cepat tutup karena ia termasuk yang bergantung untuk makan di warung karena jadwal yang padat. “Karena aktivitas organisasi dan kerja paruh waktu, jadwalku cukup padat, jadi lebih suka beli makan di warung,” ujarnya.

Namun karena PPKM Darurat, mahasiswa asal Lampung ini berusaha mengantisipasi dengan rutin belanja bulanan dan memasak sendiri. “Untung depan kos ada warung jual sayur, jadi ngga susah untuk beli bahan,” kata dia. Menu andalannya ketika PPKM Darurat adalah capcai, sambel, tempe goreng, dan sup ayam.

Advertising
Advertising

Alternatif lain, memasak sendiri seperti yang dilakukan Gek Putu Janurdina Gayatri Raysun Putri. Mahasiswa Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM ini, lebih memilih untuk memasak dibandingkan beli di luar. Ia senang memasak makanan yang berbahan dasar sayur, seperti oseng-oseng tempe, tumis kangkung, sop, dan tempe goreng.

Namun, sejak PPKM Darurat ini, anak kos ini tidak bisa mengunjungi kedai kopi favoritnya. Sehingga, mahasiswa asal Bali ini lebih memilih untuk membeli kopi melalui layanan pesan antar makanan berbasis online. “Iya, aku kan suka beli kopi, tapi karena PPKM Darurat ini, aku jadi sering beli kopi lewat online, cari yang banyak diskonnya,” ujar mahasiswa disapa Dina ini.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA

Baca: Catatan Hati Anak Kos Selama PPKM Darurat Yogyakarta

#Cucitangan

#Pakaimasker

#Jagajarak



Berita terkait

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

49 menit lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 jam lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

3 jam lalu

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.

Baca Selengkapnya

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

4 jam lalu

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

UGM menyediakan kuota 1.010 calon mahasiswa baru melalui jalur International Undergraduate Program (IUP) pada 2024.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

5 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Cegah Sindikat Joki di UTBK SNBT 2024, UPN Veteran Jatim dan UGM Lakukan Ini

10 jam lalu

Cegah Sindikat Joki di UTBK SNBT 2024, UPN Veteran Jatim dan UGM Lakukan Ini

Isu sindikat joki kembali mewarnai pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini. Berikut cara UPN Jatim dan UGM mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

21 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

23 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

1 hari lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya