Varian Delta Menyebar di 9 Provinsi, Menkes: Penularannya Lebih Cepat

Senin, 12 Juli 2021 18:03 WIB

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengunjungi ruang ICU Covid-19 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Kunjungan ini untuk menyemangati tenaga kesehatan atau nakes yang tengah bertugas. Kemenkes

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa rumah sakit semakin kelabakan menangani pasien Covid-19 setelah varian delta merebak. Varian B.1.617.2 itu dinilai lebih cepat menular dan meningkatkan keparahan risiko terhadap pasien yang terpapar.

Menurut Budi, penyebaran varian ini tidak terduga. "Tidak ada yang bisa menduga varian virus delta Covid-19 itu naiknya secepat dan sebanyak apa,"
ujar Budi seperti dikutip dari Laporan Majalah Tempo edisi 10 Juli 2021.

Budi menyebut, varian delta memang masuk di beberapa daerah sejak Maret lalu. "Kami sudah coba mengantisipasi, tapi memang penularannya lebih cepat dibandingkan dengan perhitungan banyak ilmuwan di dunia. Tidak hanya di Indonesia, di Inggris dan Israel pun kenaikan jumlah kasusnya tinggi," ujar dia.

Data teranyar Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian kesehatan per 6 Juli 2021 menunjukkan, total ada 436 kasus Varian Delta ditemukan di sembilan provinsi. Terbanyak di DKI Jakarta, 195 kasus, Jawa Barat 134 kasus, Jawa Tengah 80 kasus; Jawa Timur 13 kasus; Banten 4 kasus; Kalimantan Tengah 3 kasus; Kalimantan Timur 3 kasus; Sumatera Selatan 3 kasus; dan Gorontalo 1 kasus.

Jika dibandingkan dengan data per 13 Juni, total kasus varian delta sebanyak 104 kasus di lima provinsi, 75 kasus di antaranya terdeteksi di Kudus, Brebes, dan Cilacap. Dengan kata lain, dalam kurun waktu sebulan, kasus yang ditemukan sudah naik empat kali lipat dan peta sebaran semakin meluas. Semula kasus paling banyak ditemukan di Jawa Tengah, kini bergeser ke DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Sejumlah epidemiolog memprediksi, kasus varian delta yang menyebar jauh lebih banyak daripada data pemerintah. Sebab, varian delta hanya bisa dideteksi dari proses whole genome sequencing (WGS), sedangkan laboratorium dengan kelengkapan WGS sangat terbatas. Sehingga, sekuens yang diperiksa pun masih sedikit dan tidak menggambarkan kondisi di lapangan.

Dengan keterbatasan tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan memetakan potensi penyebaran varian dari rata-rata angka CT value hasil tes swab PCR. Daerah dengan rata-rata CT value rendah dengan angka di bawah 20 bahkan 10, ujar Budi, kemungkinan besar sudah terpapar varian delta.

Ia mencontohkan daerah yang sudah dimasuki varian delta misalnya Provinsi Sumatera Barat, rata-rata CT value-nya 8,22. Sebelum varian delta masuk, rata-rata CT yang paling rendah 12,15. "Dari data itu kami bisa menduga bahwa daerah yang rata-rata CT minimalnya rendah itu kemungkinan sudah dimasuki varian delta," ujar Budi dalam konferensi pers daring, Jumat, 9 Juli 2021.

Untuk itu, ujar Budi Gunadi, pemerintah memerintahkan hasil CT Value uji swab PCR harus dimasukkan ke sistem Kementerian Kesehatan agar datanya bisa diakses pemerintah untuk memetakan potensi penyebaran varian delta di Indonesia.

Bagaimana cerita Menkes Budi Gunadi dalam menekan pandemi Covid-19 di Indonesia? Simak wawancara lengkapnya di Majalah Tempo edisi 10 Juli 2021.

Baca juga: Varian Delta Mudah Serang Anak, Ini Pesan Dokter

Berita terkait

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

12 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

19 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

28 hari lalu

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

Menkes mengatakan tiga masalah kesehatan berikut bisa muncul ketika pemudik terlalu memaksakan diri sehingga membahayakan keselamatan.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

29 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

35 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

35 hari lalu

Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

Pemerintah membeberkan awal mula Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dan Bumi Serpong Damai (BSD) masuk ke daftar PSN.

Baca Selengkapnya