Pesona dan Cerita Bangunan Tua Kampung Kayutangan Malang

Kamis, 8 Juli 2021 19:31 WIB

INFO NASIONAL - Kampoeng Heritage Kajoetangan (Kampung Kayutangan) merupakan salah satu kampung tua yang bermetamorfosa menjadi destinasi wisata di tengah Kota Malang. Kampung wisata tematik yang diresmikan oleh Pemerintah Kota Malang pada tanggal 22 April 2018 ini berbasis budaya dengan menyuguhkan keaslian kampung beserta segala peninggalan sejarah, bangunan, kuliner serta sosial budaya masyarakatnya. Pesona inilah yang membuatnya menarik untuk dikunjungi dan dinikmati karena dapat memunculkan kenangan tempo dulu.


Potensi Kampung Kayutangan dapat dipetakan menjadi lima. Pertama , wisata bangunan tua dan bersejarah. Kedua, situs religi. Ketiga, kuliner dan kegiatan perdagangan. Keempat, eksplor sungai serta yang kelima event dan kegiatan. Sehingga optimalisasi seluruh potensi lokal atau sumber daya alam dan sumber daya manusia di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi misi kami” ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Mila Kurniawati.

Wisata bangunan tua dan bersejarah menjadi salah satu kekhasan untuk menguatkan label heritage yang diusungnya. Saat ini Kampung Kayutangan memiliki 23 spot rumah yang bernuansa heritage. Selain menghadirkan visual yang memanjakan mata melalui desain arsitektur yang sebagian besar dipertahankan keasliannya, ada cerita-cerita khusus di sana.

Bangunan tertua di kampung ini dibangun pada tahun 1870. Arsitektur bangunan yang banyak adalah tipe jengki dan rumah limas. Sebagian besar bangunan berupa rumah asli sejak awal dibangun, hanya beberapa saja yang mengalami sedikit perbaikan dan penambahan. “Rumah-rumah tersebut merupakan keunggulan bagi kampung kayutangan yang tidak dimiliki oleh kampung tematik lainnya. Tidak semua rumah lawas mengijinkan pengunjung masuk ke dalam rumah,” kata Mila.

Bangunan-bangunan berikut ini merupakan beberapa karya keindahan nuansa tempo dulu yang mewakili jenis atau ragam bangunan pada jamannya.

Rumah Namsin

Advertising
Advertising

Bangunan rumah dan toko ini terletak di Jalan Basuki Rahmad Nomor 31 Kota Malang. Di tahun 1950 ruko tersebut dibeli oleh keluarga Namsin yang digunakan sebagai toko mesin jahit Singer. Bagian belakang digunakan untuk produksi es lilin. Logo Kampung Heritage Kajoetangan diambil dari bangunan rumah ini. Bangunan bergaya Nieuwe Bouwen/International data-style ini memiliki konsep gaya ruang sebagai volume, volume bangunan bentuk kubus, atap bangunan datar, tidak ada ornamen sehingga terkesan bersih,

Rumah Jengki

Salah satu rumah yang paling luas di Jalan Basuki Rahmad Gang 6 Nomor 976 ini mempunyai luas 160 meter persegi. Bangunannya memiliki gaya arsitektur jengki yang beratap sudut asimetris. Salah satu ciri khas gaya arsitektur jengki yakni memiliki banyak variasi menonjol. Misalnya menggunakan kerawang sebagai lubang ventilasi, kosen dan jendela yang tidak simetris.

Rumah 1870

Dibangun sekitar tahun 1870an, pemilik sekarang adalah keluarga Bapak Nur Wasil .Bangunan yang berukuran 8 x 11 meter ini beratap perisai, dan mempunyai listplang ornament Betawi. Ciri khas bangunan rumah di Jalan Basuki Rahmad Gang 6 Nomor 988 ini adalah arsitektur kolonial pada elemen ventilasi, jendela dan pintu.

Rumah Cerobong

Rumah keluarga Ibu Supijatun di Jalan di Basuki Rahmad Gang 6 Nomor 953 ini berdiri tahun 1950an berukuran 12x6 meter persegi. Pada tahun 1967 selesai direnovasi dengan tambahan pipa stoom/cerobong asap di bagian dapur karena digunakan untuk merebus daging sapi. Dari elemen bangunan rumah ini terlihat arsitek kolonial yang khas.

Gubuk Ningrat

Bangunan yang beralamat di Jalan AR. Hakim II Nomor 1190 saat ini dimiliki keluarga Bapak Sahlan yang menempati rumah sejak 1974. Dengan gaya arsitektur jengki rumah ini masih mempertahankan batu pondasinya serta teralis dan jendela yang menggunakan jenis kaca es. Dari mahkota di bagian atas rumah yang berjumlah lima tingkat menunjukkan, pemilik rumah ini golongan saudagar.

Rumah Jamu

Rumah beralamat di Jl. AR. Hakim II Nomor 7 dibangun sekitar tahun 1940-an dengan pemilik pertama Keluarga Ibu Esther. Rumah ini pernah digunakan sebagai tempat pengobatan Shin She, yaitu pengobatan tradisional dari Tiongkok. Arsitektur kolonial terlihat dari berbagai elemen rumah ini mulai dari ventilasi, jendela dan pintunya.(*)

Berita terkait

Perjalanan Inspiratif Mila dari Serang, Banten

4 jam lalu

Perjalanan Inspiratif Mila dari Serang, Banten

Mila, seorang perempuan dengan perjalanan yang memancarkan ketangguhan dan dedikasi, telah menorehkan jejak yang membanggakan, dari gemerlap prestasi sebagai atlet pencak silat hingga menjadi tiang utama di keluarga dan lingkungan kerja di PNM.

Baca Selengkapnya

Ceria dan PLN Teken Perjanjian Renewable Energy Certificate and Inter Temporal Capacity

5 jam lalu

Ceria dan PLN Teken Perjanjian Renewable Energy Certificate and Inter Temporal Capacity

Ceria menjadi pionir dalam penggunaan REC di industri pemurnian nikel yang terintegrasi (mine mouth smelter)

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong SOKSI Konsolidasi Internal Organisasi

5 jam lalu

Bamsoet Dorong SOKSI Konsolidasi Internal Organisasi

Bamsoet meminta seluruh jajaran SOKSI merapakan barisan dan mendukung agenda-agenda kebangsaan.

Baca Selengkapnya

Draf PPHN Rampung Dibuat, Bamsoet Temui Wapres ke-6 Try Sutrisno

5 jam lalu

Draf PPHN Rampung Dibuat, Bamsoet Temui Wapres ke-6 Try Sutrisno

Setelah Tri Sutrisno, kunjungan akan berlanjut ke semua tokoh yang pernah menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya

Dukung Pembalap Muda, Pertamina - Mandalika Racing Series Berkolaborasi

5 jam lalu

Dukung Pembalap Muda, Pertamina - Mandalika Racing Series Berkolaborasi

Ajang ini adalah bukti nyata bahwa dengan dukungan penuh dari seluruh masyarakat dan stakeholder, kita dapat membangun masa depan yang gemilang

Baca Selengkapnya

Bedah Buku Karya Andika Hazrumy 'Yang Muda Yang Bekerja' di Harbukfest 2024

6 jam lalu

Bedah Buku Karya Andika Hazrumy 'Yang Muda Yang Bekerja' di Harbukfest 2024

Pilihan terjun berkarir di donia politik tak lepas dari jejak rekam keluarga besarnya di dunia politik

Baca Selengkapnya

Airin akan Kembangkan Banten International Stadium

7 jam lalu

Airin akan Kembangkan Banten International Stadium

Bakal calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany, menaruh perhatian khusus pada keberadaan Banten International Stadium (BIS) di Kota Serang.

Baca Selengkapnya

Barongsai HBT Padang Juara Ajang World Barongsai Championship 2024

7 jam lalu

Barongsai HBT Padang Juara Ajang World Barongsai Championship 2024

Tim Barongsai Himpunan Bersatu Teguh (HBT) Padang berhasil menjuarai ajang Federasi Olahraga Barongsai (FOBI) World Barongsai Championship 2024.

Baca Selengkapnya

KKP Lepas Ratusan Arwana Irian di Sungai Wanggo

8 jam lalu

KKP Lepas Ratusan Arwana Irian di Sungai Wanggo

Pelepasan arwana ke alam liar diharapkan dapat menjaga kelestarian ikan yang dilindungi terbatas itu.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dorong Pengusaha Nasional Tingkatkan Perekonomian

8 jam lalu

Ketua MPR Dorong Pengusaha Nasional Tingkatkan Perekonomian

Dukungan terhadap pengusaha pribumi sangat diperlukan

Baca Selengkapnya