Kisah Warga Kesulitan Cari Obat di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Reporter

Egi Adyatama

Kamis, 8 Juli 2021 16:16 WIB

Suasana Pasar Pramuka yang dikunjungi warga untuk membeli obat dan vitamin di tengah meningkatnya kasus Covid-19, Jakarta, Senin, 28 Juni 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Suara batuk masih terus keluar dari Endri Kurnia, salah satu pegawai swasta asal Surabaya, ketika dihubungi Tempo via sambungan telepon, Kamis, 8 Juli 2021. Semenjak diperbolehkan keluar dari isolasi terpusat Covid-19 di Asrama Haji Surabaya pada Ahad lalu, batuk Endri belum juga berhenti.

"Di asrama juga sebetulnya sudah dikasih obat yang sama dengan saat sebelum masuk di sana. Tapi sampai akhirnya keluar (batuknya) ga sembuh-sembuh," kata Endri.

Merasa tak cocok, Endri akhirnya berkonsultasi dengan salah satu temannya yang merupakan dokter di Rumah Sakit Polri Sukanto. Ia disarankan mengganti obatnya dan beralih menggunakan Codipront atau vectrine sirup. Dari sini, Endri mulai menyadari sulitnya mendapatkan obat.

Karena masih harus menjalankan isolasi mandiri pasca keluar dari Asrama Haji, Endri memilih mencari obat itu via telepon ke apotek-apotek langganannya. Namun semua apotek kecil itu tak menjual obat tersebut. Ia pun beralih ke apotek besar seperti Kimia Farma.

"Ada lima Kimia Farma saya tanya, gak ada semua. Dijawabnya kosong karena habis," kata Endri.

Advertising
Advertising

Ia kembali bertanya pada teman dokternya. Endri meminta rekomendasi obat lain selain Codipront. Muncullah dua nama, yakni Vostrine dan Vectrine. Keduanya obat batuk dengan kemasan sirup. Sayangnya, obat-obat itu juga telah habis di pasaran Surabaya.

Tak menyerah, Endri mencoba menghubungi adiknya di Bandung dan Bogor untuk menanyakan ketersediaan obat-obat itu di sana. Hasilnya codipront ternyata masih tersedia. Namun Endri tak bisa mendapatkannya karena obat itu hanya bisa dibeli dengan resep dokter dari wilayah obat itu dijual.

Ia akhirnya mendapat bantuan obat dari salah seorang temannya yang memiliki apotik di Bogor, Jawa Barat. Sudah empat hari sejak Endri keluar dari Asrama Haji Surabaya, namun obatnya masih belum juga tiba. Batuk yang terus terdengar dari mulutnya.

Endri mengatakan saat ini kondisi penanganan kesehatan di Surabaya sudah sangat buruk. Selain obat-obatan yang makin sulit, krisis oksigen juga terjadi di berbagai apotek. Selain itu Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga banyak yang terpaksa ditutup karena tenaga kesehatannya terpapar Covid-19.

"Sekarang muncul lagi sulitnya cari obat-obatan. Ini situasi yang berat bagi orang yang sakit," kata Endri.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan telah mendengar informasi terkait makin sulitnya obat Covid-19 ini. Karena itu, ia menyebut Kemenkes telah memanggil juga Pedagang Besar Farmasi (PBF) untuk mengkoordinasikan hal ini. "Disampaikan memang stok yang terbatas dan sedang menunggu pengiriman selanjutnya," kata Nadia saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 Juli 2021.

Baca: Harga Obat Meroket, Polri Lakukan 208 Kegiatan Penyelidikan

Berita terkait

Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

2 hari lalu

Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

Gerakan Senam Haji dikemas untuk menjaga kebugaran dan ketahanan fisik jemaah.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

8 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

9 hari lalu

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

Surabaya sering kali menjadi tujuan utama bagi para wisatawan. Dalam mencari tempat menginap yang sempurna, hotel bintang 5 bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan pengalaman menginap yang nyaman dan mewah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

13 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya