Sejarah RSPAD Gatot Soebroto, Rumah Sakitnya Para Pejabat
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Senin, 5 Juli 2021 18:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Penerangan, Harmoko, meninggal di RSPAD Gatot Soebroto pada Ahad malam kemarin. Sehari sebelumnya, putri Presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, juga menghembuskan napas terakhir di sana.
Rumah sakit yang berada di kawasan Senen, Jakarta Pusat ini kerap dijadikan tujuan bagi para pejabat atau tokoh bangsa yang ingin mencari kesembuhan. Nama-nama lain yang pernah dirawat di sini seperti Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Presiden BJ Habibie, hingga Presiden Soekarno
RSPAD Gatot Soebroto merupakan rumah sakit rujukan tertinggi bagi rumah sakit TNI di seluruh penjuru Nusantara. Rumah sakit ini dibangun oleh pemerintah Belanda pada Oktober 1936 dengan nama “Groot Militair Hospitaal Weltevrederl”.
Melansir laman resminya, rumah sakit ini pada masanya dibangun untuk merawat serdadu Belanda yang sakit, khususnya yang terluka dalam pertempuran melawan pejuang kemerdekaan.
Rumah sakit ini banyak jasanya dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Di Laboratorium rumah sakit ini, vitamin B ditemukan oleh Christiaan Eijkman. Dari rumah sakit ini pula Sekolah Dokter Jawa berdiri pada 1851 dan berubah menjadi STOVIA atau Sekolah Pendidikan Dokter Pribumi.
Pada zaman penjajahan Jepang, rumah sakit ini sempat diubah nama menjadi “Rikugun Biyoiri” dengan tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada Tentara Dai Nipon.
Setelah Jepang menyerah kepada Tentara Sekutu, rumah sakit ini kembali di bawah KNIL dengan nama “Legger Hospital Batavia”. Setelah Indonesia merdeka, rumah sakit ini diserahkan kepada TNI AD dan bergani nama menjadi Rumah Sakit Tentara Pusat (RSTP).
Pada 1970, nama Gatot Soebroto disematkan untuk memberikan penghormatan kepada tokoh TNI AD yang berjasa, yaitu Jenderal TNI Gatot Soebroto. Melalui Surat Keputusan Nomor SKEP-582/X/1970 tanggal 22 Oktober 1970, Kepala Staf TNI Angkatan Darat menetapkan nama rumah sakit ini menjadi Rumah Sakit Gatot Soebroto, disingkat Rumkit Soebroto.
Untuk menyeragamkan nama-nama rumah sakit di lingkungan TNI AD, Kepala Djawatan Kesehatan Angkatan Darat lewat surat edaran Nomor SE/18/VIII/1977 tanggal 4 Agustus 1977 menetapkan mengubah namanya menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto)
RIZQI AKBAR (MAGANG)
Baca juga: Eks Menteri Penerangan Harmoko Meninggal di RSPAD Gatot Subroto