Syekh Yusuf Menjadi Role Model Nelson Mandela Melawan Apartheid

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 3 Juli 2021 15:25 WIB

Syekh Yusuf. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani atau yang akrab disapa Syekh Yusuf, pada 3 Juli 1626 ia dilahirkan di Gowa, Sulawesi Selatan. Pria yang juga dijuluki Syekh Yusuf al-Makassari al Bantani ini dalam karya-karyanya menekankan keilmuan yang beraliran sufisme. Tidak hanya itu, ia juga diberikan gelah Pahlawan Nasional oleh Presiden Soeharto.

Sebelum memiliki gelar, ia berama Muhammad Yusuf oleh Sultan Alaudin, Raja Gowa. Syekh Yusuf mulai mempelajari agama sejak ia berusia 15 tahun dari Daeng Ri Tassamang, guru kerajaan Gowa.

Dengan mempelajari ilmu agama ini pula yang membawanya pergi ke Banten dan Aceh. Selain itu, dengan pergi kedua tempat tersebut, ia menjadi sahabat dari sultan ke-6 kerajaan Banten, Sultan Ageng Tirtayasa, yang kelak menjadikannya sebagai mufti kesultanan Banten.

Syekh Yusuf yang juga seorang mufti, dalam ajaran-ajarannya ia selalu menekankan perihal tarekat yang berkisar pada usaha manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengacu pada peningkatan kualitas akhlak, serta amal shalih dan zikir. Syekh Yusuf juga mewajibkan pengikutnya untuk senantiasa melakukan zikir. Pokok ajaran Syekh Yusuf dapat dilihat dalam risalahnya An Nafhatu As Sailaniyah.

Selain sebagai seorang sufi, Syekh Yusuf juga dikenal sebagai pejuang yang bergerak bersama Sultan Sgeng Tirtayasa. Ketika itu terjadi perlawanan bersenjata antara Sultan Ageng dengan Sultan Haji dan Belanda. Syekh Yusuf yang sudah bersahabat lama dengan Sultan Ageng, tentu ia berada di pihak Sultan Ageng. Namun, dalam gencatan senjata tersebut kesultanan Banten akhirnya menyerahkan diri setelah Sultan Ageng tertangkap Belanda.

Advertising
Advertising

Syekh Yusuf yang bergeriliya dengan 5.000 pasukannya ke daerah Jawa Barat, akhirnya tertangkap oleh Belanda pada 14 Desember 1683 di Sukapura. Sebelum menangkap Syekh Yusuf, Belanda menangkap Asma, putri Syekh Yusuf terlebih dahulu.

Tidak lama setelah tertangkap, Syekh Yusuf ditahan di Batavia dan Cirebon. Melihat pengaruhnya yang cukup kuat dalam mempropagandakan masyarakat untuk melawan Belanda, akhirnya ia diasingkan di Srilangka pada September 1684. Di Sri Langka ia masih aktif untuk menyebarkan agama Islam dan memiliki ratusan pengikut.

Pengasingan Syekh Yusuf tidak berhenti disitu saja, ia juga diasingkan di Cape Town, Afrika Selatan dan juga meninggal di sana pada 23 Mei 1699, di umur 72 tahun. Di Afrika ia tetap berdakwah dan memiliki banyak pengikut. Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, menjadikannya role model dalam melawan apartheid. dari pemerintah Afrika Selatan ia juga diberi gelar pahlawan pada 23 September 2005. “Salah Seorang Putra Afrika Terbaik” oleh mantan Presiden Nelson Mandela.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Begini Syekh Yusuf al-Makassary Dianggap Memberi Mukjizat

Berita terkait

Mencari Keadilan atas Kejahatan Perang di Gaza, Pakar Hukum Internasional Gelar Pengadilan Gaza

12 jam lalu

Mencari Keadilan atas Kejahatan Perang di Gaza, Pakar Hukum Internasional Gelar Pengadilan Gaza

Pengadilan Gaza dipimpin oleh Richard Falk, pakar hukum internasional terkemuka dan mantan pelapor khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina

Baca Selengkapnya

Airin-Ade Didukung Jarnas Aktivis 98, Dinilai Berpengalaman Memimpin Banten

4 hari lalu

Airin-Ade Didukung Jarnas Aktivis 98, Dinilai Berpengalaman Memimpin Banten

Jarnas Aktivis 98 menilai Airin adalah sosok pemimpin yang tangguh, berintegritas, cerdas, dan layak memimpin Banten.

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan Ajukan Kasus Genosida Israel di Gaza ke ICJ, Ini Bukti-buktinya

5 hari lalu

Afrika Selatan Ajukan Kasus Genosida Israel di Gaza ke ICJ, Ini Bukti-buktinya

Pemerintah Afrika Selatan atau Afsel telah menyerahkan bukti genosida oleh Israel di Gaza kepada Mahkamah Internasional (ICJ).

Baca Selengkapnya

KPU Banten Rilis Dana Sumbangan Kampanye Airin-Ade dan Andra-Dimyati

6 hari lalu

KPU Banten Rilis Dana Sumbangan Kampanye Airin-Ade dan Andra-Dimyati

KPU Provinsi Banten merilis LPDSK Airin-Ade dan Andra-Dimyati. Siapa yang menerima sumbangan kampanye paling banyak?

Baca Selengkapnya

DPMPTSP Kota Cilegon Tiga Kali Raih Penghargaan Investasi Tertinggi di Banten

7 hari lalu

DPMPTSP Kota Cilegon Tiga Kali Raih Penghargaan Investasi Tertinggi di Banten

Potensi investasi di Banten masih sangat luas dan mengundang para investor untuk berkontribusi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia

8 hari lalu

Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia

Dubes Rusia Sergey Tolchenov menyebut tak ada lobi Rusia atas keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS.

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan akan Ajukan Bukti Forensik ke ICJ, Buktikan Genosida Israel di Gaza

8 hari lalu

Afrika Selatan akan Ajukan Bukti Forensik ke ICJ, Buktikan Genosida Israel di Gaza

Afrika Selatan akan menyerahkan peringatan terhadap Israel ke ICJ pada Senin, sumber diplomatik mengatakan kepada Anadolu

Baca Selengkapnya

Washington Post: Elon Musk Sempat Bekerja secara Ilegal di AS pada 1990-an

9 hari lalu

Washington Post: Elon Musk Sempat Bekerja secara Ilegal di AS pada 1990-an

The Washington Post melaporkan pada Sabtu bahwa miliarder kelahiran Afrika Selatan Elon Musk bekerja secara ilegal di Amerika Serikat pada 1990-an

Baca Selengkapnya

Pulau Merak Kecil: Daya Tarik, Lokasi, dan Harga Tiket

11 hari lalu

Pulau Merak Kecil: Daya Tarik, Lokasi, dan Harga Tiket

Bagi Anda yang ingin liburan ke pantai, bisa berkunjung ke Pulau Merak Kecil di Banten. Berikut ini daya tarik, lokasi, dan harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Presiden Xi Jinping dan Vladimir Putin Bertemu sebelum KTT BRICS

13 hari lalu

Presiden Xi Jinping dan Vladimir Putin Bertemu sebelum KTT BRICS

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan bilateral sebelum memulai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BRICS

Baca Selengkapnya