Rachmawati Soekarnoputri, Ingin Menjadi Dokter Tapi Kuliah di Fakultas Hukum

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 3 Juli 2021 14:34 WIB

Rachmawati Soekarnoputri. ANTARA/ Teresia May

TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri meninggal pada Sabtu, 3 juli 2021. Adik dari Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri ini berpulang pada pukul 06.45. Ia merupakan pendiri sekaligus Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Bung Karno wafat di usianya yang ke-70 tahun.

Politikus Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mencuit kabar duka ini. "Berita duka, Innalilahi wa innaillaihi rojiun, Pada 3 Juli 2021, sekitar pukul 06.45 WIB, Telah wafat Ibu Rachmawati Soekarnoputri di RSPAD." Menurut Wakil Ketua DPR tersebut, Rachmawati meninggal karena terpapar Covid-19.

Wanita yang memiliki nama Diah Pramana Rachmawati Soekarno ini lahir pada 27 September 1950. Ia memulai pendidikannya di SD Perguruan Cikini, SMP Perguruan Cikini, dan SMA Santa Ursula Jakarta. Selama di SD dan SMP, Rachmawati belajar menari Jawa, Sunda, dan Sumatera. Ia juga menekuni olahraga anggar, renang, dan bulu tangkis.

Rachmawati memiliki cita-cita ingin menjadi dokter, namun ketika duduk di bangku SMA ia mengambil jurusan sosial akhirnya ia memilih masuk Fakultas Hukum Universitas Indonesia namun tidak selesai pada 1969. Kemudian ia melanjutkan kuliah jurusan hukum di Universitas Bung Karno pada 2002 dan lulus meraih gelar sarjana. Pada 2017, ia melanjutkan S-2 dan meraih gelar magister hukum di kampus yang sama pada 3 tahun kemudian.

Anak ketiga dari Presiden Sukarno dan Fatmawati ini juga pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia pada 2007-2009 ketika masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rachmawati yang memiliki pandangan politik yang berbeda dengan Megawati akhirnya membentuk Partai Pelopor setelah rezim Orede Baru runtuh.

Advertising
Advertising

Rachmawati menjabat sebagai ketua umum di Partai Pelopor pada periode 2002 hingga 2012. Tidak berhenti disitu, ia masih tetap aktif di bidang politik dengan bergabung dengan partai Nasdem dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan.

Rachmawati yang bergabung dengan Partai Nasdem pada 2012 akhirnya berhenti sebagai politikus di partai tersebut pada 2014 lalu setelah melontarkan kritikan pedas kepada Presiden Jokowi. Hal ini lantas tak membuatnya patah arang dan bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra pada 2015 lalu. Di sana ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi Partai Gerindra.

Dalam melanjutkan cita-cita ayahnya yang ingin menciptakan masyarakat adil makmur, Rachmawati Soekarnoputri juga mendirikan Yayasan Pendidikan Bung Karno. Yayasan ini didirikan pada 27 September 1981 dan membawa misi, mencerdaskan kehidupan bangsa dalam kerangka membangun karakter dan jiwa bangsa.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Rachmawati Soekarnoputri: Pendiri Yayasan Soekarno yang Ingin jadi Dokter

Berita terkait

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

6 jam lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

13 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

21 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

1 hari lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

2 hari lalu

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

2 hari lalu

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

Gerindra membuka pendaftaran untuk posisi wali kota.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

3 hari lalu

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

Partai Gerindra menuding KPU menggelembungkan suara Partai NasDem di 53 kecamatan di Majalengka dan Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya