Asal Nama Gilimanuk, Dari Hutan Belantara Menjadi Pelabuhan Gilimanuk Ternama

Reporter

Tempo.co

Jumat, 2 Juli 2021 19:45 WIB

Kapal ferry berlayar menyeberangi selat Bali menuju Pulau Jawa menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 H di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Minggu (4/8). TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Motor Penyeberangan atau KMP Yunice dinyatakan tenggelam di Selat Bali, pada 29 Juni 2021. Kapal diduga terbalik sesaat sebelum bersandar di Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan hingga pukul 21.45 WITA, sebanyak 44 orang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Informasi itu dihimpun dari Basarnas. "Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian yang menimpa KMP," ujar Adita, Selasa, 29 Juni 2021.

Pelabuhan Gilimanuk di ujung Barat Pulau Bali ini, tempat penyeberangan Bali - Pulau Jawa ini, melalui Pelabuhan Ketapang. Bagaimana kondisi Pelabuhan Gilimanuk sebelum menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia ini?

Merangkum laman resmi Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Gilimanuk, sekitar Warsa 1920 pelabuhan Gilimanuk masih berupa hutan belantara yang dihuni berbagai jenis satwa, di antaranya burung Jalak, Perkutut dan lain-lain. Kala itu, orang Jawa yang berkunjung menyebut pelabuhan Gilimanuk dengan nama “Tanjung Selat” sedangkan orang Bali menamainya “Ujung”.

Karena masih hutan, tidak ada orang yang berkeinginan menetap di Gilimanuk, disebabkan kondisi wilayah atau tempatnya yang terpencil dan masih dihuni banyak satwa buas. Masih bersumber dephub.go.id, menurut cerita tetua, dahulu terdapat perahu dari Madura yang terdampar di Teluk Gilimanuk. Awak kapal yang berhasil selamat mencoba beradaptasi dan bertahan hidup di Gilimanuk sambil menikmati keindahan alamnya, ia menyaksikan berbagai jenis burung, dan kebetulan burung perkutut yang jadi kegemaran awak perahu tersebut.

Advertising
Advertising

Awak perahu tersebut pun menyebut selat Bali sebagai Gili-Manuk, ia menyebut “Gili” sebab di tempat tersebut terdapat pulau-pulau kecil, semantara kata “Manuk” diambil dari bahasa Madura yang artinya burung. Ia menamai tempat sesuai apa yang dilihatnya. Sepulangnya awak perahu tersebut ke Madura, mulai tersebarlah nama Gilimanuk ke masyarakat Jawa dan Madura.

Memasuki tahun 1930-an kolonial Belanda memindahkan tahanan kelas berat dari Candikusuma ke Gilimanuk. Saat itu Raden Mas Jasiman bertugas mengawasi gerak gerik para tahanan atas perintah pimpinan Belanda. Bersamaan dengan dibangunnya penjara, pegawai perusahaan Belanda bernama Tuan Cola dari Banyuwangi atas seizin petinggi mulai membuka hubungan dagang Jawa-Bali.

Sejak itulah mulai dibangun permukiman di Gilimanuk Orang-orang dari Jawa, Madura, Makassar, dan Bugis mulai berdatangan, meski hanya untuk berburu jenis burung.

Setelah Jepang resmi menguasai Indonesia, mulailah pribumi dipekerjakan rodi untuk membangun pos-pos pertahanan, galangan kapal, dan pemadatan jalan Negara – Singaraja. Kerja rodi di Gilimanuk usai setelah berhasil diusirnya Jepang dari tanah air. Kala itu perlawanan melawan Jepang di Gilimanuk dipimpin I Gusti Ngurah Rai.

Memasuki 1948, pemerintah menugaskan I Nyoman Dugdug dari Denpasar sebagai pelaksana urusan Pabean dan Syahbandar di Gilimanuk. Pelabuhan dilengkapi, mulai dari jakung, perahu, dan kapal perpelin. Sementara mobil angkut kala itu masih dua unit, milik perusahaan Sampurna dan Sapahira. Ketika terbentuk Republik Indonesia Serikat pada 1950, Pelabuhan Gilimanuk dimasukkan ke wilayah Bulelang. Awal dari ramainya arus penyebrangan dan berkembang pesatnya pelabuhan.

Dari bentuk Pabean dan Syahbandar di masa Belanda, Pelabuhan Gilimanuk berubah menjadi Kantor Pelabuhan Gilimanuk (Kanpel) berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan KM. 63 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelabuhan.

Pelabuhan Gilimanuk berubah kembali menjadi Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Gilimanuk, sesuai Peraturan Menteri Perhubungan KM. 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan.

Dan kini, berdasarkan PM 77 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Gilimanuk diubah menjadi Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Gilimanuk. Pelabuhan Gilimanuk pun terus berkembang.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Kapal Yunice Tenggelam di Perairan Gilimanuk, 44 Penumpang Selamat

Berita terkait

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

8 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

12 jam lalu

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

13 jam lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

1 hari lalu

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

Acara semacam ini merefleksikan komitmen Aryaduta Bali dalam mempromosikan kesehatan dan kebahagiaan di dalam komunitas.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

2 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

4 hari lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

5 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

7 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

8 hari lalu

Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

BaliSpirit Festival 2024 menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri.

Baca Selengkapnya