PPKM Darurat Mulai Berlaku Lusa, Epidemolog: Tak Sentuh Esensi Lockdown

Reporter

Egi Adyatama

Kamis, 1 Juli 2021 19:50 WIB

Warga beraktivitas di dekat garis larangan melintas di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali, Kamis, 7 Januari 2021. Pengetatan pembatasan pergerakan masyarakat di Pulau Jawa dan Bali diterapkan untuk menekan angka kasus Covid-19. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai langkah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat yang dilakukan pemerintah tak menyentuh esensi dari lockdown. Padahal, ia menilai jalan utama yang perlu dilakukan untuk mengatasi kenaikan kasus Covid-19 eksponensial yang terjadi saat ini adalah dengan membatasi pergerakan masyarakat seluruhnya.

"Dalam PPKM Darurat ini Lockdown-nya gak ada. (Aturan yang membuat masyarakat) diam itu gak ada. Menghentikan mobilitas dan interaksinya gak ada," kata Dicky saat dihubungi, Kamis, 1 Juli 2021.

Dicky juga menyebut pemerintah tak terlalu memperhatikan strategi untuk meredam kondisi fasilitas kesehatan yang sudah semakin parah karena kelebihan pasien. Padahal, hal ini bisa memberi kelonggaran waktu dan mencegah banyak kasus yang gak bisa ditangani berikutnya, terutama yang menyebabkan kematian.

"Jadi secara langsung dan tak langsung akan menurunkan angka kematian dan meminimalisir transmisi. Jadi jumlah kasus juga akan cukup menurun. Dengan cara apa, sebenarnya mau tak mau harus lebih ketat dari ini (lockdown)," kata Dicky.

Ia memahami jika pemerintah menilai PPKM Darurat adalah kebijakan yang paling mungkin dilakukan saat ini. Namun bagi Dicky, kebijakan ini masih belum ideal. Apalagi waktu pemberlakukan PPKM Darurat yang mencapai 3 pekan, dari 3 Juli hingga 20 Juli 2021.

Advertising
Advertising

"Menurut saya gak usah terlalu lama, seminggu saja kita lihat. Karena sekali lagi ini situasi sudah kritis. Sehingga tak boleh terlalu lama memantau situasi ini," kata dia.

Ia berharap jika selama seminggu ini aturan bisa benar-benar dijalankan secara konsisten, maka aturan yang lebih ketat seperti lockdown bisa dilakukan.

Jika tetap berpegang pada cara ini selama 3 minggu ke depan, Dicky tak yakin akan terjadi penurunan jumlah kasus, terlebih pada akhir Juli nanti. Ia juga mempertanyakan target penurunan kasus sebesar 10 ribu lewat PPKM Darurat ini.

Di masa landai, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia ada di kisaran 5 ribu per harinya. Beberapa pekan terakhir, angkanya melonjak hingga mencapai rekor pada hari ini yakni 24 ribu. Dicky mengatakan jumlah ini pun sebenarnya tidak akurat sepenuhnya menggambarkan kondisi penularan di Indonesia.

"Jadi lebih baik sekarang sesuai yang harus dilakukan sejak tahun lalu saja. Setiap Kabupaten Kota melakukan satu tes perseribu orang/minggu. Itu semuanya dilakukan. Nanti dari situ keliatan peta sesungguhnya," kata dia.

Dengan memahami situasi penyebaran yang sesungguhnya, Dicky mengatakan pemerintah akan dapat memetakan strategi yang lebih baik dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Baca: PPKM Darurat, Mendagri: Masyarakat Tak Perlu Panik, Logistik Dijamin Tersedia

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

18 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

13 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya