Jokowi Persilakan Dikritik Asal Santun, KontraS: Sama Saja Lip Service

Rabu, 30 Juni 2021 10:14 WIB

Presiden Jokowi berbincang dengan warga saat meninjau pelaksanaan PPKM Mikro di kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta, 25 Juni 2021. Dalam peninjauan tersebut, Presiden tampak didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. BPMI Setpres/Muchlis Jr.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Rivanlee Anandar, menilai pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang minta dikritik tak menjawab permasalahan kebebasan berekpsresi.

"Mengingat banyaknya jumlah kasus yang berkaitan dengan pembungkaman ekspresi warga negara, pernyataan Presiden kemarin jangan-jangan cuma lip service saja," kata Rivanlee ketika dihubungi, Rabu, 30 Juni 2021.

Rivanlee mengatakan sudah beberapa kali Presiden Jokowi mempersilakan kritik kepada dirinya. Namun, kata dia, hal itu tak menjawab permasalahan menyusutnya kebebasan sipil di Indonesia.

"Presiden semestinya bukan mempersilakan saja, tapi menjamin kebebasannya, mulai dari tingkat pelaksana sampai dengan aturan yang membatasi kebebasan berekspresi," ujarnya.

Rivanlee juga menyoroti ucapan Presiden bahwa ada sopan santun dalam mengkritik. Menurut dia, dalih kesantunan itu berbahaya lantaran melatarbelakangi orang-orang termasuk penegak hukum dalam menindak seseorang atas nama sopan santun.

Advertising
Advertising

Imbasnya, muncul aturan karet demi melindungi nama baik. "Mengatur sopan santun dalam kritik menandakan Presiden juga subyektif menerima kritik," ujar Rivanlee.

Rivanlee mengingatkan, dalam kritik publik, ukuran sopan santun sangat subyektif. Ia mengatakan Presiden sebaiknya menjawab dengan hal yang lebih substantif seperti menghapus pasal karet dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Kemarin, Presiden Jokowi menanggapi polemik kritik BEM UI yang menyebutnya The King of Lip Service. Setelah mengunggah meme dan kritik bahwa Presiden tak tepat janji, BEM UI dipanggil oleh pihak Rektorat. Pemanggilan ini menuai sorotan dari pelbagai kalangan karena dinilai sebagai intervensi kebebasan berekspresi dan kebebasan akademik.

Presiden lantas meminta universitas tak perlu menghalang-halangi kritik dari mahasiswa. Namun ia menambahkan bahwa ada budaya tata krama dan sopan santun.

"Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi. Tapi juga ingat kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan ya. Saya kira biasa saja, mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat," kata Jokowi, Selasa, 29 Juni 2021.

Baca juga: BEM UI Tak Mau Hapus Unggahan Jokowi The King of Lip Service, Ini Alasannya

Berita terkait

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

29 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

30 menit lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

31 menit lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

13 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

15 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

15 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

16 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

17 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

23 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya