Ini Alasan Moeldoko Sebut Ivermectin Bisa Jadi Solusi Penanganan Covid-19

Reporter

M Rosseno Aji

Senin, 28 Juni 2021 14:32 WIB

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Moeldoko

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Moeldoko mengklaim Ivermectin bisa menyembuhkan Covid-19. Dia mengatakan sudah membagikan obat cacing itu ke banyak anggotanya di sejumlah kota.

“Mari kita lihat hasilnya,” kata dia dalam diskusi daring Frontline Covid-19 Critical Care Alliance Indonesia, Senin, 28 Juni 2021.

Di Tangerang, Jakarta Timur, Depok, Bekasi, kata dia, tingkat kemanjuran Ivermectin mendekati 100 persen. Di Semarang Timur, Moeldoko membagikan obat itu ke 40 anggotanya. Hasilnya, kata dia, semuanya sembuh. Begitupun di Sragen dan Kudus, Moeldoko mengatakan anggotanya yang terpapar Covid-19 bisa pulih. “Melihat data itu, kami cukup optimis Ivermectin bisa jadi solusi,” kata dia.

Moeldoko mengatakan tidak asal menganjurkan obat itu untuk penderita Covid-19. Dia mengatakan HKTI sudah membaca berbagai kajian, penelitian dan rekomendasi dari kasus-kasus di luar negeri. Dia mengatakan ke depan HKTI akan terus membagikan Ivermectin ke anggotanya. Khususnya di daerah dengan kategori zona hitam dan merah penyebaran Covid-19.

Moeldoko mengingatkan untuk tetap hati-hati dalam penggunaan obat itu. Sebab, penggunaan obat menyangkut nyawa seseorang. “Kita tidak boleh abai terhadap itu. Ini menyakut keberlangsungan seseorang,” ujar dia.

Advertising
Advertising

Badan Pengawas Obat dan Makanan belum memberikan izin penggunaan Ivermectin untuk merawat pasien. Kepala BPOM Penny K. Lukito menuturkan Ivermectin bukan obat mujarab untuk terapi penyembuhan Covid-19. Hingga saat ini keabsahan dari Ivermectin itu masih menjadi obat cacing.

"Status perizinan Ivermectin di BPOM adalah obat cacing. Dan belum ada uji klinis yang membuktikan obat dari bahan kimia tersebut menyembuhkan pasien Covid-19," ujarnya secara virtual pada acara Laucing Kegiatan Forum Pelayanan Publik Terpadu Badan POM di Bidang Obat Sepanjang Product Life Cycle, Selasa 22 Juni 2021.

Menurutnya, efek samping dari obat berbahan kimia yang belum mendapatkan dukungan penelitian ilmiah akan sangat berbahaya. Oleh karenanya, Indonesia tidak bisa gegabah untuk mengklaim obat Ivermectin berkhasiat memulihkan Covid-19.

Baca: Sebut Pandemi seperti Perang, Moeldoko Pilih Bagikan Ivermectin ke Anggota HKTI

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

12 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

11 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya