Target Vaksinasi 2 Kali Lipat, Jokowi Pastikan Suplai Vaksin ke Daerah Ditambah

Reporter

Egi Adyatama

Sabtu, 26 Juni 2021 13:16 WIB

Presiden Jokowi saat meninjau pelaksanaan PPKM Mikro di kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta, 25 Juni 2021. Dalam peninjauan tersebut, Presiden tampak didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. BPMI Setpres/Muchlis Jr.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta seluruh daerah mempersiapkan diri untuk meningkatkan jumlah vaksinasi di wilayah masing-masing. Hal ini dilakukan Jokowi saat meninjau secara daring pelaksanaan vaksinasi massal yang dilakukan secara serentak di seluruh Polda di Indonesia, Sabtu, 26 Juni 2021.

"Urusan tambahan vaksin akan saya sampaikan ke Panglima, Kapolri, dan juga yang punya vaksin Menteri Kesehatan, agar segera sebanyak-banyaknya vaksin dapat segera disuplai ke daerah," kata Jokowi saat memberi arahan kepada para Kapolda dan Pangdam secara daring, dari Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.

Dalam peninjauan secara daring itu, Jokowi mendengarkan langsung laporan dari sejumlah Kapolda dan Pangdam terkait pelaksanaan vaksinasi di daerah mereka. Hampir seluruhnya menyatakan bahwa vaksinasi berjalan lancar dan kuota vaksin yang mereka terima telah disalurkan sepenuhnya.

Bahkan beberapa di antaranya menyatakan kekurangan vaksin untuk diberikan pada masyarakat. Karena itu, dalam kesempatan itu Jokowi selalu menanyakan kesiapan mereka untuk melipatgandakan jumlah vaksinasi.

Seperti saat Kodam IX/Udayana melaporkan bahwa jumlah vaksin yang mereka salurkan ke wilayah Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat selalu kurang. Saat ditanyai Jokowi kesiapan untuk melipatgandakan proses vaksinasi, mereka menyatakan siap.

Advertising
Advertising

"Kami sanggup Pak. Soalnya selama ini pun pelaksanaan satu hari kita bisa libur 2-3 hari. Jadi dikali 2 pun kami masih mampu," kata Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak.

Hal yang sama juga terjadi saat Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi yang melaporkan vaksinasi serentak di Jawa Tengah. Ia mengatakan dari jatah 141 ribu yang diberikan, Luthfi mengatakan seluruh dosis telah terbagi habis.

"Dengan antusias masyarakat sejak pukul 08.00 WIB, sudah berduyun-duyun datang ke Polres, kiranya untuk Jawa Tengah atas petunjuk dan arahan pak Kapolri untuk dapat ditambah vaksinasi. Kita siap," kata Luthfi.

Jokowi pun kemudian menanyakan kesiapan Polda Jawa Tengah untuk menggandakan jumlah vaksinasi mereka.

"Ditingkatkan jadi dua kali, bisa nggak?" tanya Jokowi. Luthfi pun menyanggupi. "Sanggup Pak," kata dia.

Tantangan ini juga diberikan Jokowi pada tiap Kapolda yang ia hubungi dalam acara vaksinasi massal itu. Seluruh Kapolda menyatakan bahwa mereka siap untuk menggandakan jumlah vaksinasi di wilayahnya masing-masing, untuk mencapai target pemerintah mencapai 1 juta dosis vaksin per hari secara nasional.

"Saya berharap mulai hari ini target satu juta vaksin Covid-19 untuk seluruh Indonesia betul-betul terus kita jaga, sampai nantinya Juli dan Agustus akan kita beri target dua kali dari yang sekarang ini," kata Jokowi.

Baca: Agustus, Jokowi Targetkan Jumlah Vaksinasi Dua Kali Lipat

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

45 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

2 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

4 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

5 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

6 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

7 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya