Reruntuhan pesawat yang naas itu berhasil ditemukan pukul 6.10 WIT hari Rabu (10/1), di desa Silimo, Kecamatan Kurima, kurang lebih 16 mil dari Wamena, pada koordinat 04.19.72 dan 138.49.84 arah angin. Pada pukul 09.15 WIT, tim SAR Gabungan dengan menggunakan helikopter, sebenarnya telah mendarat lokasi, namun pada pukul 11.00 kabut tebal telah menyelubungi lokasi sehingga evakuasi tidak dapat dilakukan.
Menurut Kepala Basarnas Laksma TNI Setyo Rahardjo, pesawat itu ditemukan berkat kesaksian seorang penggembala muda bernama Agus Tabuni. Ia melihat peristiwa jatuhnya pesawat buatan IPTN itu dan menemukan salah satu kepingan pesawat. Penggembala itu lalu melaporkannya kepada seorang misionaris. Kemudian dengan menggunakan dua pesawat helikopter milik Missionary Aviation Fellowship (MAF), pendeta dan penggembala mendatangi lokasi kejadian. Bahkan, pendeta itu sempat merekam sisa reruntuhan pesawat. Setelah itu mereka melaporkan kepada aparat di Wamena.
Evakuasi korban sempat tertunda beberapa jam. Menurut Komandan Detasemen Intel Kodam Trikora Letkol Infantri Seno, selain lokasi terhalang kabut tebal, tim SAR yang terdiri dari sembilan orang itu menghadapi cuaca dengan suhu yang berkisar pada lima derajat Celcius. Karena itu, diputuskan bahwa upaya evakuasi dilakukan menunggu cuaca yang lebih cerah.
Seno memastikan bahwa seluruh penumpang pesawat itu tewas dan telah diidentifikasi tim SAR. Mereka adalah Pangdam Trikora Mayjen TNI Toni A Rompis, Kapolda Irian Jaya Irjen Pol FX Soemardi, Ketua DPRD Irian Jaya Nathaniel Kaiway, Ajudan Gubernur Irian Jaya Jit Mau, serta pilot dan copilot pesawat. Sementara itu, Kajati Irian Jaya Bismar Mannu dan dua kru pesawat lainnya ditemukan di tempat yang agak terpisah.
Posisi jenazah tergeletak sekitar kepingan pesawat di lereng pegunungan yang memiliki kecuraman sekitar 80 derajat. “Posisi pesawat yang jatuh terbagi dua, bagian badan dan ekornya,” kata Kepala Basarnas. Reruntuhan pesawat itu ditemukan di jurang dengan kedalaman 70 meter.
Enam korban ditemukan di bagian badan dan sisanya di bagian ekor. Tiga orang, termasuk Kajati serta dua orang teknisi ditemukan di bagian ekor. Sebelumnya menurut Rahardjo, Tim SAR sempat meragukan tiga korban lain adalah penumpang pesawat. Soalnya, mereka ditemukan secara terpisah dari reruntuhan pesawat bernomor penerbangan U-614 itu. Apalagi cuaca yang buruk sempat menunda evakuasi.
Karena faktor cuaca pula semua korban akan dievakuasi ke Timika hari Kamis (11/1). Keputusan tersebut diambil setelah Wakasad Letjen TNI Kiki Syahnakri, Wakapolri Komjen Pol Panji Asmasoebrata, dan Gubernur Irja Jaap Salossa tiba di Bandara Sentani, Jayapura.
Di Timika, para korban pesawat naas tersebut akan disambut dalam upacara penghormatan terakhir untuk kemudian diterbangkan ke Jakarta, Surabaya dan Jayapura. Para korban yang diterbangkan ke Jakarta adalah Pangdam Trikora Mayjen TNI Tonny Rompis, Kapolda Irja Irjen Pol FX Soemardi dan Kejati Irja, Bismar Mannu.
Sementara itu, korban yang akan diterbangkan ke Surabaya adalah pilot Mayor Pnb. Sutopo Waluyo, co-pilot Lettu Deddy Hartarto, Sertu Mpu Saelan, dan Kelasi Kepala Mpu Gunawan, serta dua awak lainnya yang belum teridentifikasi. Adapun jenazah Ketua DPRD Irja Nathaniel Kaywai dan ajudan gubernur Irja Jitmau akan diterbangkan ke Jayapura. (Hanibal/Kurie/Istiqomah/Ima/Ant)