Positivity Rate Tinggi, Ikatan Dokter Anak Tak Setuju Sekolah Tatap Muka
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Aditya Budiman
Jumat, 18 Juni 2021 15:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan tak setuju jika sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tetap digelar pada Juli 2021. Menurut Aman, pembukaan sekolah bagi siswa masih terlalu berisiko mengingat lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pasca libur Lebaran ini.
Menurut Aman, syarat pertama PTM dilakukan adalah positivity rate di bawah 5 persen. Sementara positivity rate saat ini berada di angka 37 persen.
"IDAI sangat mendukung usaha untuk sekolah tatap muka karena ini adalah human capital namun ada syarat pertamanya, positivity rate harus di bawah 5 persen. Saat ini positivity rate kita 37 persen," kata Aman dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 18 Juni 2021.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim sebelumnya menargetkan semua sekolah sudah melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka mulai Juli 2021.
Pembelajaran tatap muka rencananya dilakukan dengan sistem rotasi. Sebagian siswa akan bergantian masuk ke sekolah dan sisanya melakukan pembelajaran daring secara bergantian. Pemerintah menetapkan sekolah tatap muka hanya bagi daerah zona hijau.
Menurut Aman, peta zonasi Covid-19 tidak bisa menjadi patokan pembukaan sekolah. Ia menyebut bahwa risiko penularan di semua daerah sama saja.
"Kami tetap menganggap tidak ada itu daerah hijau atau merah karena tidak ada batas kok. Jadi tolong lah kita lihat ini secara bijaksana," ujar Ketua Umum IDAI Aman ihwal kebijakan sekolah tatap muka.
Baca juga: Ikatan Dokter Anak Indonesia Belum Rekomendasikan Sekolah Tatap Muka
DEWI NURITA