Hari Ini Seabad Kelahiran Soeharto, Serangkaian Kontroversi Anak Kemusuk

Reporter

Tempo.co

Selasa, 8 Juni 2021 10:47 WIB

Mantan Presiden Soeharto, menaiki motor gede. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 8 Juni 1921 atau satu abad yang lalu Soeharto dilahirkan di Kemusuk, sebuah dusun yang berada di Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Soeharto menjabat sebagai Presiden Indonesia ke-2 selama 32 tahun menggantikan Soekarno. Soeharto dinilai otoriter dalam menjalankan pemerintahan Orde Barunya, namun beberapa kebijakannya terutama di bidang pembangunan, membuat Soeharto dijuluki bapak pembangunan.

Dikutip dari laman HM Soeharto, Soeharto dilahirkan oleh ibunya, bernama Sukirah, dibantu Kromodiryo yang merupakan adik dari Kertoirono, kakeknya Sukirah. Soeharto menggambarkan sosok ibunya sebagai ibu muda yang dirundung soal rumah tangga, sebagaimana yang dituturkannya dalam buku autobiografinya berjudul Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya, yang disusun oleh G. Dwipayana.

Namun menurut catatan di beberapa buku sejarah Soeharto, banyak keterangan menyebutkan bahwa Sukirah sebenarnya sedang mengalami masalah mental yang amat sulit. Bahkan Sukirah diceraikan oleh suaminya, Kertosudiro, ketika usai Soeharto baru menginjak umur selapan bulan atau 40 hari.

Keluarga Sukirah yang sadar akan kesehatan mental ibu Soeharto yang tidak memungkinkan untuk mengurus bayi, Soeharto akhirnya diserahkan hak asuhnya kepada kakak perempuan Kertosudiro. Masa kecil Soeharto berbeda jauh dengan kebanyakan anak desa lainnya saat itu, di mana mereka harus bekerja membantu orang tua di sawah. Soeharto kecil disekolahkan oleh Kertosudiro.

Soeharto mengemban pendidikan dasar Sekolah Rendah atau SR di Desa Puluhan, Godean, saat usianya delapan tahun. Lantaran orang tua tirinya pindah rumah di Kemusuk Kidul, Soeharto juga ikut pindah dan bersekolah di SR Pedes, Yogyakarta. Kertosudiro kemudian memindahkan Soeharto ke Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah.

Advertising
Advertising

Setelah Soeharto menginjak usia remaja, 14 tahun, ia tinggal di rumah Hardjowijono, sebelum akhirnya kembali ke Kemusuk, kampung halamannya, untuk melanjutkan pendidikan setingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP Muhammadiyah di Yogyakarta. Saat usianya menginjak 21 tahun, pada 1942 Soeharto mendaftar dan diterima menjadi Koninklijk Nederlands Indisce Leger atau KNIL. KNIL sendiri merupakan tentara kerajaan Belanda saat itu.

Soeharto menikah di usianya yang ke-26 pada 26 Desember 1947 di Solo dengan Raden Ayu Siti Hartinah yang saat itu berusia 24 tahun, dikenal juga dengan Tien Soeharto, yang merupakan anak seorang Wedana Solo, KRMT Soemoharyomo. Pernikahan tersebut dikaruniai enam anak yaitu, Siti Hardiyanti Hastuti atau Tutut, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi atau Titiek, Hutomo Mandala Putra atau Tommy, dan Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mamiek.

Sebelum menjabat sebagai Presiden menggantikan Soekarno, Soeharto merupakan pemimpin militer di era pendudukan Jepang dan Belanda dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah pemberontak PKI pada 30 September 1965, Soeharto atas perintah Soekarno melalui Surat Perintah Sebelas Maret melakukan operasi penertiban dan pengamanan, salah satunya dengan menumpas Gerakan 30 September serta mengumumkan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang di Indonesia.

Dilansir dari Asian Survey, Unresolved Problems in the Indonesian Killings of 1965–1966 yang ditulis oleh Robert pada 2002, Berbagai kontroversi menyebut operasi ini menewaskan sekitar 100 ribu hingga 2 juta jiwa, namun jumlah ini masih dipertanyakan karena korban dari Gerakan 30 September juga tidak sedikit.

Soeharto resmi menjadi Presiden RI ke-2 setelah diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara atau MPRS pada 26 Maret 1968. Soeharto dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998, menjadikannya presiden RI terlama yang duduk di kursi kepresidenan selama tiga dekade lebih. Soeharto mundur dari jabatan presiden setelah Indonesia mengalami krisis moneter dan mendapat desakan dari rakyat Indonesia, yang kemudian disusul dengan peristiwa kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Soeharto lengser dari jabatannya pada 21 Mei 1998 dan digantikan oleh B.J Habibie.

Terlepas dari kontroversinya, dikutip dari Does Social Capital Promote Industrialization? Evidence from a Rapid Industrializer, yang ditulis Edwar pada 2005 dari Econometrics Softare Laboratory, University of California, Berkeley, selama pemerintahan Orde Baru yang berlangsung 32 tahun, Soeharto meletakkan pondasi pembangunan Indonesia melalui Repelita, menjadikan Soeharto dijuluki sebagai Bapak Pembangunan.

Dalam masa kekuasaannya, Soeharto disebut-sebut mampu membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Bahkan Soeharto pernah mendapat medali From Rice Importer To Self Sufficiency dari Food and Agriculture Organization atau FAO pada 1984 karena Indonesia mampu mencapai swasembada beras saat itu.

Beberapa dosa Soeharto yang dianggap sebagai sosok kontroversi di antaranya membatasi kebebasan warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur dan pemaksaan asas tunggal di berbagai bidang, pembredelan media, termasuk meruaknya KKN dan persoalan HAM. Soeharto juga disebut sebagai rezim paling korup dalam sejarah dunia modern. Selama pemerintahannya, Indonesia mengalami kerugian negara sekitar 15 sampai 35 miliar dolar AS, sebagaimana yang dilaporkan oleh Transparency International.

Namun tuduhan tersebut tidak berhasil dibuktikan, bahkan Majalah Time kalah dalam gugatan. Selain itu, Soeharto gagal diadili secara hukum karena kesehatannya yang memburuk, hingga akhirnya meninggal setelah menderita sakit berkepanjangan pada 27 Januari 2008 di Jakarta tepat pukul 13.10 , karena kegagalan organ multifungsi.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: 20 Tahun Reformasi Korupsi Peninggalan Lama dari Era Soeharto

Berita terkait

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

12 jam lalu

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

Asal-usul Hari Buruh bermula dari tragedi Haymarket yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat, pada 1 Mei 1886.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

22 jam lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

1 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

1 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

1 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

2 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

2 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

2 hari lalu

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

2 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

5 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya