Ade Armando Bentuk Civil Society Watch, Apa Itu?

Senin, 7 Juni 2021 14:21 WIB

Dosen UI Ade Armando. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Universitas Indonesia Ade Armando menyatakan membentuk Civil Society Watch. Jika diterjemahkan, Civil Society Watch bisa diartikan sebagai Pengawas Masyarakat Sipil.

Ade mengatakan Civil Society Watch masih berupa organisasi kecil. Orang-orang yang terlibat di dalamnya, kata dia, adalah mereka yang selama ini bergelut di Cokro TV dengan dirinya.

"Sebagian orang-orang di CSW adalah orang-orang di Cokro TV yang selama ini sudah terlibat, cuman kami kemudian khususkan perhatian gimana caranya jadi pengawasnya civil society," kata Ade kepada Tempo, Senin, 7 Juni 2021.

Ade pun menjelaskan alasannya membentuk Civil Society Watch ini. Ia menilai salah satu problem Indonesia ialah perlu adanya masyarakat sipil yang berintegritas, kritis, dan kuat agar jangan gampang dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu, baik pemodal maupun politik.

"Negara perlu dikontrol, pemerintah perlu dikontrol, tapi kelompok-kelompok masyarakat perlu dikontrol," kata Ade.

Advertising
Advertising

Kendati baru diumumkan, Ade mengatakan CSW sebenarnya sudah melakukan kegiatan. Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu CSW mengeluarkan rilis mengkritik Radio Republik Indonesia yang dinilai pro pada Front Pembela Islam (FPI) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Ya kami angkat, karena buat kami media massa bagian dari civil society, kami tulis dan kami buat siaran persnya," ujarnya. Ade mengimbuhkan, mereka juga bakal menulis paper yang akan dibagikan kepada publik.

Menurut Ade, mereka bakal mengawasi kelompok sipil agar tidak melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat. Dia menyebut perbuatan yang merugikan itu misalnya mengancam, memeras, hingga pemberitaan media massa yang tidak berimbang.

Ade membantah Civil Society Watch akan menjadi mata-mata penguasa atau rezim yang mengadukan pihak-pihak yang kritis kepada pemerintah. Ia mengklaim, CSW akan bergerak dengan mengingatkan kelompok-kelompok sipil yang dinilai merugikan masyarakat.

"Lihat aja track record saya, saya termasuk orang yang konsisten menolak jangan sampai ada kriminalisasi terhadap media massa dan kelompok-kelompok masyarakat," ucap dia.

Ade juga mengatakan semua kelompok masyarakat sipil akan masuk menjadi obyek pengawasan CSW, termasuk ormas-ormas besar. Hal ini disampaikan Ade menjawab pertanyaan Direktur Eksekutif Institute for Criminal Justice Reform Erasmus Napitupulu yang dilontarkan lewat Twitter.

"Wah selamat mas @adearmando1 ini yg kita tunggu2 nih. Apakah Pemuda Pancasila dan FBR masuk dalam kelompok yg akan diawasi? Tolong konfirmasinya, ini utk akuntabilitas ke publik (emoji tertawa)," cuit Direktur Eksekutif Institute for Criminal Justice Reform Erasmus Napitupulu.

"Iya (termasuk diawasi). Walaupun ada yang tidak suka atau menganggap mereka cuma perpanjangan kekuatan-kekuatan politik tapi kan mereka kategorinya masyarakat sipil," kata Ade Armando.

Baca juga: Ade Armando Jelaskan Maksud Postingan Muhammadiyah Gulirkan Pemakzulan

Berita terkait

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

14 jam lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

1 hari lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

2 hari lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

3 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

3 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

4 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

4 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

4 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya