Muhadjir Ingatkan Antisipasi Arus Balik Lebaran bukan Hanya di DKI
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Eko Ari Wibowo
Minggu, 16 Mei 2021 15:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, memprediksi bahwa akhir pekan pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah bakal menjadi puncak arus balik lebaran warga yang sebelumnya nekat mudik. Meski begitu, ia mengatakan antisipasi arus balik seharusnya dilakukan bukan hanya di Ibukota Provinsi DKI Jakarta, tapi juga di beberapa pusat kota termasuk masing-masing ibukota provinsi.
"Ibukota bukan satu-satunya. Ini semua sudah kita hitung termasuk ibukota di setiap provinsi yang nanti juga akan menjadi tujuan arus balik. Ini sudah kita hitung betul, mudah-mudahan nanti perhitungan kita mendekati benar," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulis, Ahad, 16 Mei 2021.
Muhadjir mengakui hal itu tidaklah mudah. Mobilitas orang bagaimanapun sulit untuk dipastikan. Meski begitu, ia mengapresiasi langkah Kementerian Perhubungan dan aparat kepolisian serta TNI, yang melakukan penyekatan dan penindakan ketika berangkat.
"Saya kira ini sangat berharga untuk dijadikan dasar kita membijaksanai menyambut kedatangan mereka arus balik ini," kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan pelaksanaan kebijakan peniadaan mudik lebaran tahun ini akan dievaluasi. Namun sejauh ini, ia menilai secara umum aturan tersebut telah berjalan cukup bagus.
"Memang kebijakan peniadaan mudik ini tidak berhasil 100 persen, tapi bukan berarti gagal sama sekali. Secara umum sudah bagus," kata dia.
Pemanfaatan data historis penanganan peniadaan mudik tahun lalu, pengetatan di jalur-jalur tikus, juga pengenalan modus operandi para pemudik nekat, ia sebut berhasil diantisipasi. Bahkan, ia menyebut, berdasarkan data kepolisian pada tahun ini jumlah pemudik berkisar 1 juta orang.
Jumlah pemudik ini berkurang signifikan dibandingkan tahun lalu itu mestinya menandakan aturan peniadaan mudik berjalan cukup efektif.
"Mudah-mudahan ini akan bisa lebih mengefektifkan untuk mencegah terjadinya penyebaran varian baru yang sudah berada di Singapura, Malaysia, Filipina, dan mudah-mudahan tidak sampai seperti yang terjadi di negara yang sangat parah," kata Muhadjir.
Baca: Larangan Mudik, Polri Telah Putar Balik 600 Ribu Kendaraan Pemudik