Ngabalin Sebut Pengkritik TWK Otak Sungsang, Pakar: Blunder untuk Presiden

Minggu, 16 Mei 2021 07:47 WIB

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin tiba di Direktorat Kriminal Khusus (Drikrimsus), Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020. Terlapor dalam kasus ini bernama Muhammad Yunus Hanis dan Bambang Beathor Suryadi. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin bisa memperburuk citra Presiden Joko Widodo.

"Tim komunikasi Istana tak mencerminkan keterbukaan pada kritik. Ini tak baik bagi citra Presiden," kata Adi kepada Tempo, Sabtu, 15 Mei 2021.

Pernyataan Ngabalin menuai kecaman karena menyebut para pengkritik tes wawasan kebangsaan bagi pegawai KPK berotak sungsang. Salah satu yang memprotes ialah Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta. Tokoh senior yang juga Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, termasuk salah satu pengkritik tes wawasan kebangsaan.

LHKP PW Muhammadiyah DIY meminta Ngabalin mengklarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapannya yang dinilai mencederai Busyro Muqoddas. Mereka menilai Ngabalin melontarkan ucapan yang ngawur dan tak beradab.

Menurut Adi, sikap Ngabalin justru membuktikan kekhawatiran publik selama ini bahwa pengkritik pemerintah akan mendapat serangan balik yang cukup keras. "Dulu, biasanya dituding kadrun. Sekarang bagi pengkritik KPK dibilang otaknya sungsang, pernyataan yang sangat sarkastis," ujarnya.

Advertising
Advertising

Adi mengatakan Istana mestinya mengevaluasi tim komunikasi mereka agar lebih halus. Ia mengingatkan, Jokowi adalah Presiden yang lahir dan tumbuh besar dari suara arus bawah sehingga mestinya terbuka pada kritik publik.

Adi menilai lingkar dalam Istana selama ini kerap blunder dalam merespons isu yang sensitif kepada publik. Mestinya, kata dia, perwakilan Istana bicara dengan elegan dan substansial. Sosok Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. pun dinilainya cocok untuk bicara mewakili Jokowi lantaran lebih dipercaya oleh publik ketimbang Ngabalin.

"Publik melihat jauh elegan dan substansial. Kalau yang lain, rasa-rasanya masih terlihat seperti timses capres 2019, tapi tidak memposisikan diri sebagai jubir istana yang mesti elegan menghadapi kritik," ujar Adi soal ucapan Ngabalin.

Baca juga: Ngabalin Sebut Pengkritik Tes Kebangsaan sebagai Otak Sungsang, Ini Kata Busyro Muqoddas

Berita terkait

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

30 menit lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

50 menit lalu

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

Presiden Joko Widodo telah merevisi aturan Kementerian Perdagangan tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi Permendag baru Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

1 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru KRIS, DJSN: Iuran BPJS Kesehatan Tidak Akan Sama, yang Kaya Tetap Bantu yang Miskin

2 jam lalu

Aturan Baru KRIS, DJSN: Iuran BPJS Kesehatan Tidak Akan Sama, yang Kaya Tetap Bantu yang Miskin

Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Agus Suprapto menyatakan pihaknya masih membahas soal besaran iuran untuk peserta BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Ngabalin Tak Terima PDIP Sebut Jokowi Menyibukkan Diri: Jangan Gitu Ngomongnya

2 jam lalu

Ngabalin Tak Terima PDIP Sebut Jokowi Menyibukkan Diri: Jangan Gitu Ngomongnya

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Ngabalin keberatan jika Jokowi disebut menyibukkan diri oleh PDIP.

Baca Selengkapnya

Tolak Revisi UU MK, 26 Akademisi Kirim Surat Terbuka ke Jokowi dan Puan

2 jam lalu

Tolak Revisi UU MK, 26 Akademisi Kirim Surat Terbuka ke Jokowi dan Puan

Puluhan akademisi menolak revisi UU MK dengan mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi dan Ketua DPR Puan Maharani. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

4 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

5 jam lalu

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024

Baca Selengkapnya

Pengurus GP Ansor Bertemu Jokowi di Istana Negara, Berikut Profil Gerakan Pemuda Ansor

5 jam lalu

Pengurus GP Ansor Bertemu Jokowi di Istana Negara, Berikut Profil Gerakan Pemuda Ansor

Jajaran pengurus GP Ansor menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Berikut profil Gerakan Pemuda Ansor.

Baca Selengkapnya

Istana soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas: Presiden Ucapkan Terima Kasih

5 jam lalu

Istana soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas: Presiden Ucapkan Terima Kasih

Istana Kepresidenan juga menyatakan Jokowi selalu menghormati PDIP.

Baca Selengkapnya