Label Teroris Bagi OPM Undang Kecurigaan Operasi Militer Diterapkan di Papua

Reporter

Egi Adyatama

Jumat, 7 Mei 2021 14:56 WIB

Sejumlah anggota Brimob Polda Papua mendengar arahan usai patroli dan razia di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin, 30 Desember 2020. TNI dan Polri tingkatkan patroli untuk antisipasi keamanan jelang HUT OPM pada 1 Desember. ANTARA/Indrayadi TH

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komnas HAM periode 2007-2012, Yoseph Stanley Adi Prasetyo, mempertanyakan pemberian label teroris bagi kelompok separatis di Papua, khususnya Organisasi Papua Merdeka (OPM). Stanley melihat label ini membuat pemerintah seakan bersiap menerapkan kembali Papua sebagai daerah operasi militer (DOM).

"Menurut saya, kalau kita tanya tentang bagaimana definisi ini, definisi ini mengundang kecurigaan masyarakat jangan-jangan Papua akan diperlakukan lagi menjadi semacam DOM tanpa ada kejelasan status," kata Stanley dalam diskusi daring, Jumat, 7 Mei 2021.

Stanley mengatakan dari pemberitaan, TNI telah mempersiapkan sejumlah pasukan tambahan untuk dikirim ke Papua pasca label teroris diterapkan bagi OPM. Padahal, ia mengatakan status Papua saja hingga saat ini masih belum jelas, apakah darurat perang, darurat militer, darurat sipil, atau tertib sipil.

"Yang jadi pertanyaan, tidak pernah ada kejelasan status dari Papua. Kalau tertib sipil, kenapa pers menjadi sulit untuk meliput? Pers asing mengalami hambatan untuk masuk dan kenapa kemudian ada operasi-operasi baik yang gabungan dari TNI-Polri maupun operasi khusus yang dilakukan oleh Densus 88 Polri," kata Stanley.

Ia mengingatkan bahwa Papua merupakan wilayah DOM di zaman Orde Baru. Pada 1998, status itu berakhir, namun hingga hari ini, tak pernah ada kejelasan status Papua setelah DOM dicabut. Apalagi Indonesia pernah punya pengalaman menetapkan daerah operasi militer di Aceh yang juga banyak dipertanyakan.

Advertising
Advertising

"Nah bagaimana dengan Papua, militer banyak hadir di sana, operasi juga banyak tapi tidak ada kejelasan status, hambatan-hambatan terhadap freedom of speech, freedom of the press. Itu jadi pertanyaan banyak pihak," kata Stanley.

Baca juga: Label Teroris Bagi OPM Dianggap Bisa Pengaruhi Diplomasi Indonesia

Berita terkait

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

5 jam lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

6 jam lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

8 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

11 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

22 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

23 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

1 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya