Label Teroris Bagi OPM Dianggap Bisa Pengaruhi Diplomasi Indonesia

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Jumat, 7 Mei 2021 13:18 WIB

Pasukan Organisasi Papua Merdeka (OPM). TEMPO/Jerry Omona

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komnas HAM periode 2007 - 2012, Yoseph Stanley Adi Prasetyo, menilai pelabelan teroris bagi kelompok separatis di Papua, termasuk organisasi Papua Merdeka (OPM), bisa berdampak buruk bagi Indonesia. Misalnya dampak buruk bagi diplomasi Indonesia di dunia ke depannya.

Ia mengatakan saat ini OPM memiliki perwakilan di beberapa negara, khususnya di negara-negara Pasifik, hingga negara Eropa seperti Inggris, Belanda, dan Swedia.

"Ketika ini ditetapkan menjadi teroris akan muncul pertanyaan dari negara-negara internasional yang mengakomodasi perwakilan OPM di negara mereka. Dan kemudian menimbulkan masalah juga di dalam diplomasi internasional yang akan dilakukan Indonesia," kata Stanley dalam diskusi daring, Jumat, 7 Mei 2021.

Stanley mengatakan labeling ini terlalu berlebihan. Jika memang dianggap sebagai gangguan keamanan, pemerintah ia nilai cukup memproses hukum mereka. Stanley melihat hal-hal yang dilakukan OPM sejauh ini masih bisa dihitung tindakan pidana dan tak memerlukan label teroris.

Justru, Stanley melihat tindakan labeling ini seakan menunjukan pemerintah telah kebingungan menangani konflik di Papua. Sejak memimpin 7 tahun lalu, Presiden Joko Widodo, kata dia, bisa jadi putus asa untuk mengambil hati masyarakat Papua.

Advertising
Advertising

"Sehingga kemudian ditetapkan bahwa OPM itu adalah teroris dengan demikian nanti akan ada operasi yang sifatnya masif," kata Stanley.

Namun Stanley menegaskan cara tersebut tak akan bisa memenangkan hati orang Papua. Apalagi Papua merupakan daerah operasi militer (DOM) pada masa Orde Baru. Selain itu, OPM juga disebut Stanley juga sama-sama mencoba mengambil hati masyarakat Papua dengan ideologi kemerdekaan.

"Menurut saya juga pemerintah Indonesia harus menguasai jalur diplomasi, karena dengan menetapkan OPM sebagai teroris, itu menurut saya akan memperunyam diplomasi internasional yang sedang kita lakukan untuk mencegah jangan sampai ada upaya intervensi negara asing terhadap wilayah Indonesia, terutama wilayah Papua," kata Stanley.

Berita terkait

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

2 jam lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

3 jam lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

9 jam lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

9 jam lalu

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Polda Papua Tuding KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

20 jam lalu

Polda Papua Tuding KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polda Papua menuding Kelompok kriminal bersenjata KKB atau telah membunuh warga sipil di Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

1 hari lalu

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra mengatakan, negara harus hadir melindungi WNI dari terorisme.

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

1 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

2 hari lalu

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

Para tersangka korupsi Gereja Kingmi Mile 32 mengakibatkan timbulnya kerugian keuangan negara setidaknya Rp 11, 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

2 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

BNPT Ajukan 3 Upaya Penanganan Anak Korban Tindak Pidana Terorisme di CCPCJ

2 hari lalu

BNPT Ajukan 3 Upaya Penanganan Anak Korban Tindak Pidana Terorisme di CCPCJ

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), mewakili Indonesia dalam Sidang ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (the Commission on Crime Prevention and Criminal Justice ( CCPCJ ).

Baca Selengkapnya