Komnas KIPI Simpulkan Lumpuh Guru di Sukabumi Tak Terkait Vaksinasi Covid-19
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Eko Ari Wibowo
Senin, 3 Mei 2021 16:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) menyatakan kelumpuhan seorang guru perempuan berinisial SA di Sukabumi tak berkaitan dengan vaksinasi Covid-19. Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satiri mengatakan, tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, mendiagnosis SA dengan Guillain Barre Syndrom.
"Disimpulkan tidak cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan vaksinasi Covid-19," kata Hindra ketika dihubungi Tempo, Senin, 3 Mei 2021.
Merujuk Center of Disease Control and Prevention (CDC), GBS adalah penyakit langkah di mana sistem kekebalan seseorang menyerang sistem saraf tepi dan menyebabkan kelemahan otot bahkan jika parah dapat terjadi kelumpuhan. "GBS itu seperti auto-imun, tidak diketahui penyebabnya," ujar Hindra.
Hindra mengatakan Komnas KIPI bersama Komisi Daerah KIPI Jawa Barat telah melakukan audit atas kejadian kelumpuhan SA itu sejak pekan lalu. SA dilaporkan mengalami kelumpuhan pascasuntik vaksin Covid-19 Sinovac dosis kedua.
Menurut Hindra, kondisi SA sudah berangsur sembuh dan telah dipulangkan dari rumah sakit. "Minggu ini Ibu Guru akan kontrol ke RSHS, kita doakan Ibu Guru segera pulih, amin," kata Hindra.
Koordinator Pelayanan Medik RSHS Bandung Zulvayanti sebelumnya menyampaikan, SA dirawat di RSHS Bandung dengan keluhan lemah keempat anggota gerak. Dia mengatakan, SA datang ke RSHS dan mendapatkan perawatan sejak 1 April hingga 23 April 2021.
SA, ketika menjalani rawat jalan, sempat datang kembali untuk memeriksakan diri ke RS Hasan Sadikin Bandung. "Kontrol ke klinik motorik neurologi RSHS, saat ini pasien dalam masa perbaikan atau penyembuhan," kata Zulvayanti, Jumat, 30 April 2021.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | ANWAR SISWADI
Baca: Satu Guru Penerima Suntik Vaksin Covid-19 Alami Lumpuh Sementara