Epidemiolog Ungkap Bahaya Penggunaan Alat Rapid Test Bekas

Kamis, 29 April 2021 10:04 WIB

Petugas menata alat Rapid Test Antigen yang disediakan oleh Dinas Kesehatan dan Petugas Gabungan dari unsur TNI, Polri dan Satpol PP Provinsi Jawa Barat di Rest Area KM 57, Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Kamis, 24 Desember 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan penggunaan alat rapid test antigen Covid-19 bekas bisa menimbulkan hasil yang tidak valid.

"Bisa mengurangi akurasinya secara drastis dan menimbulkan false negatif dan kemudian false positif. Lebih besar false negatifnya. Dan ini invalid result," kata Dicky kepada Tempo, Kamis, 29 April 2021.

Dicky mengatakan, penggunaan alat tes Covid-19 yang sifatnya daur ulang tidak boleh dilakukan. Juga tidak ada anjuran menggunakan kembali meski dalam keterbatasan alat tes.

Menurut Dicky, rapid test merupakan alat penunjang pemeriksaan. Yang paling penting adalah screening gejala dan faktor risiko untuk menentukan seseorang harus dikarantina atau tidak. "Jangan gunakan alat tes ini dalam bentuk daur ulang apalagi dalam kesengajaan seperti ini sangat bahaya," katanya.

Sebelumnya, Layanan rapid test antigen Covid-19 di Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara, digerebek polisi pada Selasa 27 April 2021. Penggrebekan ini diduga karena penggunaan alat rapid bekas untuk tes.

Advertising
Advertising

Dicky menyebutkan bahaya lain penggunaan alat rapid test bekas adalah adanya potensi penularan dari penggunaan daur ulang. Penularan pada orang yang tadinya tidak membawa virus, tapi tertular karena menggunakan alat tes daur ulang yang masih ada virusnya.

"Ini potensi mencelakakan orang lain, membuat virus ini dipindahkan pada orang yang diperiksa. Ini sangat berbahaya," kata dia.

Bahaya lainnya, penggunaan alat tes bekas tidak dapat mencegah penularan Covid-19. Misalnya, orang yang sebenarnya positif tetapi menjadi negatif karena hasil alat tersebut. Selain itu, Dicky mengaku khawatir akan berpengaruh negatif dan menurunkan kepercayaan publik terkait situasi pandemi Covid-19.

Dicky menilai penggunaan alat rapid test antigen bekas menunjukkan perilaku korup masih menjadi musuh laten bersama. "Bahkan di tengah situasi musibah besar pandemi, dan ini adalah menunjukkan begitu lemahnya sistem monitor diterapkan dan harus ada audit menyeluruh dan segera dilakukan juga penguatan di strategi komunikasi risiko," ujar Dicky.

Baca juga: Kasus Rapid Test Bekas, Kemenhub Minta Layanan Kesehatan Seluruh Bandara Dicek

Berita terkait

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

17 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

17 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Menjelang Arus Balik Lebaran, Tiket Pesawat Tujuan Jakarta Segini Harganya

23 hari lalu

Menjelang Arus Balik Lebaran, Tiket Pesawat Tujuan Jakarta Segini Harganya

Arus balik Lebaran 2024, tiket pesawat sudah mulai habis terjual. Simak artikel ini mengetahui tiket pesawat menuju Jakarta yang masih tersisa.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

27 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

39 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

KAI Bandara Izinkan Penumpang Berbuka Puasa di Kereta

51 hari lalu

KAI Bandara Izinkan Penumpang Berbuka Puasa di Kereta

Penumpang Kereta api Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dan Kualanamu diizinkan berbuka puasa di kereta.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

53 hari lalu

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

54 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

54 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Lion Air Jemaah Umrah Surabaya Mendarat di Kualanamu, Gara-gara Sri Lanka

54 hari lalu

Lion Air Jemaah Umrah Surabaya Mendarat di Kualanamu, Gara-gara Sri Lanka

Pesawat Lion Air yang membawa jemaah umrah Surabaya itu mendarat di Kualanamu setelah Sri Lanka menutup sementara wilayah udara.

Baca Selengkapnya