Kritik Bamsoet, Setara: Pengabaian HAM Tak Kondusif Selesaikan Konflik Papua

Rabu, 28 April 2021 06:39 WIB

Wakil Ketua SETARA Institute Bonar Tigor Naipospos, saat diskusi di Kantor SETARA Institute, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Desember 2019. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Setara Institute mengkritik pernyataan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo yang meminta aparat keamanan menurunkan kekuatan penuh dan menumpas habis kelompok bersenjata di Papua serta meletakkan HAM sebagai urusan belakangan. Respons Bambang Soesatyo itu sebelumnya disampaikan menanggapi meninggalnya Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.

Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat mengklaim bertanggung jawab atas penembakan Danny. Setara menilai pernyataan ini justru dapat memicu berkembangnya spiral kekerasan dan kompleksitas konflik di Papua.

"Berkembangnya spiral kekerasan hanya akan mengakibatkan semakin banyaknya korban berjatuhan, terutama dari masyarakat sipil," kata Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 April 2021.

Bonar mencontohkan tewasnya dua orang guru Sekolah Dasar di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Mereka menjadi korban penembakan kelompok bersenjata karena dianggap sebagai pendatang yang bertugas sebagai mata-mata.

"Pelbagai kasus penembakan yang memakan korban jiwa, terutama dari masyarakat sipil, semakin memperlihatkan pendekatan keamanan tidak menjadi jawaban atas persoalan konflik di tanah Papua," kata dia.

Advertising
Advertising

Peneliti Setara Institute Ikhsan Yosarie mengatakan, dalam konstruksi HAM yang juga diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28i, ada hak-hak dalam kategori non-derogable rights yang tak dapat dikurangi dalam kondisi apa pun oleh siapa pun. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 pun menjelaskan, ini mencakup keadaan perang, sengketa senjata, dan atau keadaan darurat. Adapun yang dimaksud siapa pun adalah negara, pemerintah, dan atau anggota masyarakat.

Ikhsan mengatakan diletakkannya HAM menjadi urusan belakangan secara eksplisit tak kondusif terhadap penyelesaian konflik Papua. Ia mengatakan, pemerintah semestinya belajar dari pendekatan halus (soft approach) dalam bentuk negosiasi seperti yang dilakukan terhadap Gerakan Aceh Merdeka.

Ikhsan mengatakan para aktor yang terlibat dalam penyelesaian konflik pemerintah dan GAM itu masih dapat dijumpai. Melalui strategi ini, kata dia, kelompok eks kombatan GAM yang dipimpin Win Minimi menyerahkan diri pada 2015 lalu.

Penyerahan Din Minimi, lanjutnya, kemudian diikuti oleh 120 orang anak buahnya dengan menyerahkan persenjataan yang mereka pegang. Dengan begitu penyelesaian konflik dapat dilakukan tanpa memakan korban jiwa, terutama dari kalangan sipil.

Setara pun mendesak kedua belah pihak untuk melakukan kesepakatan penghentian permusuhan (cessation of hostilities) agar dialog mencari jalan damai dapat dilakukan. Usul kedua ialah menempuh penegakan hukum, diikuti upaya untuk mengeliminasi kekuatan bersenjata sebagai sarana solutif, penyelesaian, atau pun pemecah masalah keamanan.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: Kepala BIN Papua Tewas, Ketua MPR Tegaskan Tak Ada Toleransi untuk KKB

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

1 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

1 hari lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

1 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

1 hari lalu

IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

TransTrack menyediakan berbagai inovasi teknologi untuk berbagai kebutuhan manajemen operasional armada transportasi.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya