Epidemiolog soal Vaksin Nusantara: Ini Uji Klinis, Bukan Uji Nasionalisme

Minggu, 18 April 2021 14:48 WIB

Politikus senior Partai Golkar Aburizal Bakrie menerima penyuntikan vaksin sel dendritik SARS-CoV-2 atau Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Jumat, 16 April 2021. Penyuntikan dilakukan langsung oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Foto: Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan uji klinis vaksin Nusantara mestinya murni berdasarkan sains dan prosedur penelitian yang ada. Ia menilai uji klinis tersebut mestinya tak dikaitkan dengan nasionalisme, politik, ekonomi, atau aspek lainnya.

"Apa pun aspeknya ini adalah masalah uji klinis, bukan uji nasionalisme. Kalau uji klinis tidak boleh dikaitkan dengan apa pun, mau nasionalisme, politik, ekonomi, tidak ada kaitannya, ini murni sains," kata Dicky kepada Tempo, Ahad, 18 April 2021.

Dicky mengatakan BPOM memiliki Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB) yang dirilis pada 2016. Dia mengatakan tim peneliti seharusnya memahami dan tak mematuhi pedoman tersebut.

Menurut Dicky, pengabaian terhadap kaidah ilmiah dan prosedur riset menyangkut produk kesehatan mestinya tak boleh terjadi, apalagi dalam situasi pandemi. "Karena itu sangat vital dan berbahaya sekali," ujar Dicky.

Dicky mengatakan prosedur ilmiah tersebut mengikat siapa pun, baik peneliti dalam negeri maupun pihak asing. Sempat bekerja selama enam tahun di Kementerian Kesehatan, termasuk mengawal riset dengan pihak asing, Dicky menyebut prosedur uji itu sebenarnya sudah sangat baku.

Advertising
Advertising

Di antaranya, ada mekanisme interdepth yang melibatkan banyak kementerian. Keputusan pun diambil melalui mekanisme interdepth ini. Posisi BPOM, kata Dicky, sebetulnya berada di ujung sebagai penjaga gawang terakhir.

"Kalau yang disebut penjaga gawang terakhir saja tidak dipedulikan, ini ada apa. Saya jadi bertanya ada apa sebetulnya," kata Dicky.

Sentimen nasionalisme ini turut mewarnai polemik vaksin Nusantara. Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengklaim ada unsur kedaulatan negara sehingga mereka sudi menjadi relawan uji klinis tahap kedua vaksin yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ini.

Sejumlah anggota Komisi Kesehatan DPR juga pernah mencecar BPOM lantaran tak memberikan izin uji klinis tahap kedua. Mereka menuding BPOM ingin menjegal karya anak bangsa. "BPOM betul-betul tidak mendukung pengembangan vaksin dalam negeri," kata Wakil Ketua Komisi Kesehatan DPR dari Fraksi Golkar, Melkiades Laka Lena.


BUDIARTI UTAMI PUTRI | KORAN TEMPO

Baca: Polemik Vaksin Nusantara, IDI Ingatkan DPR Tidak Ambil Alih Kinerja BPOM

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

1 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

2 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

2 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

2 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

2 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

3 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya