Kementan Dorong Gerakan P2L Untuk Tekan Angka Stunting

Sabtu, 17 April 2021 06:30 WIB

Kementan Dorong Gerakan P2L Untuk Tekan Angka Stunting | Foto: dok.Kementan

Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong gerakan mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui program pekarangan pangan lestari (P2L). Gerakan ini merupakan solusi pemenuhan pangan keluarga yang sehat dan kaya akan kandungan gizi baik, sehingga mampu menekan angka stunting.

Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi, P2L merupakan salah satu upaya manifestasi penguatan ketahanan pangan yang meliputi tiga aspek yaitu penguatan ketersediaan pangan, aksesibilitas pangan, dan penguatan pemanfaatan pangan. “Jadi kita dorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) sehingga mendukung upaya penurunan angka stunting kita. Itu sangat tergantung pada penguatan pemanfaatan pangan,” ujar Agung.

Dia juga menambahkan, bahwa di era pandemi ini masyarakat perlu didorong tidak hanya mampu memproduksi pangan sendiri dari pekarangan, tetapi juga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga. Peneliti pada Badan Litbang Kementerian Pertanian, Indarti Puji Lestari mengatakan bahwa gerakan P2L bisa dimulai dengan mengenali cara dan media tanam yang baik dan benar. Salah satunya dengan menerapkan konsep microgreen. "Budidaya microgreen itu banyak dilakukan dalam ruangan pencahayaan lampu dan media tanam hidroponik, sehingga mampu mempengaruhi nutrisi kualitas benih," ujar Indarti dalam webinar Berkebun di era new normal Covid-19, Kamis, 15 April 2021.

Menurut Indarti, konsep tanam microgreen memiliki keunggulan pada umur panen yang lebih cepat. Kemudian penggunaan air yang lebih sedikit, lalu tanpa pengaruh iklim dan media tanah serta hemat tempat dan memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. "Produk baru dipanen muda 7-14 hari HST dan daun segi pertama muncul. Dari situ tampilan lebih menggoda mungil dan kaya warna, kemudian juga sensasi rasa baru dan kandungan nutrisi yang cukup tinggi," katanya.

Dalam webinar yang sama, perajin sekaligus pekebun Edible Flowers, Eva Lasti Apriyani Madarona mengatakan bahwa konsep microgreen sangat cocok dalam mengembangkan peluang usaha tanaman hias, khususnya edible flowers yang bisa dikonsumsi masyarakat. "Edible flower itu adalah bunga bunga yang bisa dimakan, tapi tidak beracun, makanya tanpa pestisida dan bahan kimia. Pengembangan bisnis bunga ini cocok dan sejalan dengan konsep microgreen," katanya.

Advertising
Advertising

Secara singkat, Eva mengatakan, edible flowers memiliki manfaat yang besar, khususnya bagi kesehatan. Misalnya, bunga ini mampu menghasilkan serat banyak dan memiliki warna warni yang bagus untuk dioksida. Artinya, kata dia, edible flowers sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan, batuk, radang, kantung kemih dan menghaluskan kulit. "Nah, untuk cara mengkonsumsi edible flowers jangan asal makan. Misalnya makan tanaman yang ada di pinggir jalan itu rentan terkena kimia dari asap knalpot dan debu-debuan. Jadi harus ada konsep budidaya tanam yang baik," katanya.
Eva menambahkan, peluang bisnis bunga edible flowers sangat besar karena sudah memiliki pasar tetap. Apalagi saat ini banyak restoran dan hotel sudah membuka akses beli dengan permintaan yang besar. "Peluang usaha edible flowers itu sangat besar, karena bunganya bisa kita jual, bibitnya bisa dijual atau mengolah jadi puding dan kue kue lain. yang penting orang tahu dulu kita punya apa," tutupnya.

Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

7 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

12 jam lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

1 hari lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

1 hari lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

3 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

3 hari lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

3 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

3 hari lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya