Edhy Prabowo dan Istri Disebut Belanja Barang Mewah di AS Habiskan Rp 833 Juta

Reporter

M Rosseno Aji

Kamis, 15 April 2021 15:34 WIB

Ekspresi Edhy Prabowo usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 22 Februari 2021. Dalam pemeriksaan ini penyidik melakukan perpanjangan penahanan tahap tiga selama 30 hari terhadap Edhy Prabowo terkait kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan istrinya Iis Rosita Dewi menghabiskan duit hingga Rp 833 juta selama berkunjung ke Amerika Serikat pada 17 sampai 24 November 2020. Uang digunakan untuk berbelanja barang-barang mewah seperti tas, jam tangan hingga pakaian itu diduga berasal dari suap ekspor benih lobster.

“Dipergunakan untuk belanja terdakwa dan Iis Rosita Dewi pada saat perjalanan dinas ke Amerika Serikat pada tanggal 17 sampai dengan 24 November 2020 sebesar Rp 833.427.738,” kata jaksa KPK Ronald Worotikan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis, 15 November 2021.

Edhy pergi ke AS bersama istrinya dan tim untuk kunjungan dinas Kementerian Kelautan dan Perikanan. Adapun barang-barang yang dibeli oleh Edhy menggunakan kartu debit BNI Emerald itu di antaranya, satu jam tangan pria merk Rolex tipe oyster perpetual warna silver; satu jam tangan wanita merk Rolex tipe oyster perpetual datejust warna rosegold; satu jam tangan wanita merk Rolex tipe oyster perpetual datejust warna rosegold dan silver

Selanjutnya, satu dompet merek Tumi warna hitam; satu buah tas koper merek Tumi warna hitam; satu tas kerja merek Tumi; dua pulpen Mount Blanc berserta 2 isi ulang pulpen; satu tas koper merek Louis Vuitton warna gelap bermotif LV jenisnya soft trunk; satu tas merek Bottega Veneta Made In Italy; satu buah tas merek satu Louis Vuitton warna gelap bermotif LV jenisnya soft trunk; satu pasang sepatu pria merek Louis Vuitton warna hitam.

Selain itu, Edhy dan istri disebut berbelanja satu tas merek Hermes Paris Made In France warna coklat krem; satu buah tas koper merek Tumi warna hitam; beberapa buah baju, celana, tas, jaket dan jas hujan merk Old Navy; satu buah baju merk Brooks Brothers berwarna biru; satu celana merk Brooks Brothers slim fit berwarna biru dongker; enam buah parfum merek Blue de Chanel Paris warna biru navy ukuran 100 ml; satu sepeda merek Specialized Roubaix SW DI2.

Advertising
Advertising

KPK menyebut duit Rp 833 juta yang dihabiskan untuk berbelanja itu berasal dari uang suap benih lobster. Dalam perkara ini, KPK mendakwa Edhy melalui para bawahannya menerima total suap sebanyak Rp 24,6 miliar dan US$ 77 ribu. Uang tersebut berasal dari tarif ekspor yang ditarik oleh PT Aero Citra Kargo, satu-satunya perusahaan yang diizinkan mengangkut benih lobster ke luar negeri. Edhy juga didakwa menerima duit pelicin perizinan ekspor dari para pengusaha.

Baca: Kasus Edhy Prabowo, Jaksa: Keuntungan Perusahaan Pengekspor Benur Rp 38 Miliar

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

13 menit lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

22 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya