Moeldoko Nilai Masih Banyak PR Menutup Celah Korupsi

Reporter

Friski Riana

Selasa, 13 April 2021 11:37 WIB

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Parlemen, Senayan pada Rabu, 13 November 2019. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui masih banyak pekerjaan rumah untuk menutup celah korupsi secara sistematik. Hal itu ia sampaikan di acara peluncuran aksi strategis nasional pencegahan korupsi (Stranas PK) 2021-2022, Selasa, 13 April 2021.

"Dua tahun pelaksanaan Stranas PK masih banyak PR untuk menutup celah korupsi secara sistematik. Harus diakui kita masih menghadapi masalah persepsi publik terhadap korupsi," kata Moeldoko.

Moeldoko menyinggung turunnya indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia 2020 yang turun tiga poin menjadi 37. Ia menuturkan masih banyak hal yang harus diperbaiki dalam strategi nasional pencegahan korupsi lantaran masih terjadinya praktik suap di kalangan pemerintahan, pungutan liar dalam perizinan dan layanan publik, serta belum membaiknya integritas aparat hukum.

Meski begitu, Moeldoko meyakini 27 aksi di tiga fokus Stranas PK sudah menyentuh akar masalah dan perlu diperkuat implementasinya. Mantan Panglima TNI itu mengatakan sudah ada kemajuan yang dicapai pada Stranas PK 2019-2020, di antaranya sektor perizinan dan tata niaga.

Layanan perizinan, kata Moeldoko, semakin cepat dan hemat waktu 5-14 hari karena dihapusnya surat keterangan domisili usaha (SKDU) dan izin gangguan, serta diterapkannya Online Single Submission (OSS). "Bansos (bantuan sosial) pun seharusnya makin tepat sasaran karena data DTKS dan NIK sudah mencapai 88 persen dan ini sangat penting di masa pandemi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Di sektor keuangan negara, Moeldoko menilai tata kelola pengadaan barang dan jasa pemerintah juga makin transparan dan akuntabel dengan diterapkannya e-katalog lokal di 6 provinsi dan e-katalog sektor di 4 kementerian lembaga. "Aksi ini harus terus kita dorong di semua instansi agar makin efisien dan akuntabel," kata dia.

Di sektor penegakan hukum dan reformasi birokrasi, Moeldoko menilai pengawasan sistem merit untuk mencegah jual beli jabatan, penguatan APIP untuk pengawasan internal, serta percepatan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) menjadi capaian yang harus dilanjutkan.

Baca juga: Moeldoko Pastikan Transisi Pengelolaan TMII Berjalan Transparan

FRISKI RIANA

Berita terkait

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

4 jam lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

22 jam lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

23 jam lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

1 hari lalu

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

KPK menyita aset yang diduga milik bekas Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga, di Kota Medan

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

1 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

1 hari lalu

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

Bekas Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba, divonis tiga tahun penjara dalam kasus suap dana PEN (pemulihan ekonomi nasional)

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

1 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

1 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya