Arifin Djunaidi: Gus Dur Pusing Soal Syaifullah

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juli 2003 17:32 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Sekretaris Dewan Syuro PKB (demisioner) Arifin Djunaidi menyatakan seandainya Syaifullah Yusuf terpilih Ketua Umum Dewan Tanfidziyah PKB justru akan membawa persoalan baru bagi partai berlambang bumi dilingkari bintang sembilan itu. Bahkan, jelasnya, saat ini Ketua Dewan Syuro PKB KH Abdurrahman Wahid merasa tidak jenak dengan laju Syaiful. “Gus Dur dan partai masih pusing,” ujar Arifin kepada Tempo News Room lewat telepon seluler di sela kesibukan Muktamar PKB ‘Kuningan’ di Hotel Ambarrukmo, Yogyakarta, Minggu (20/1)0 dini hari. Pasalnya, Syaiful diangkat anggota kehormatan PKB sehinga punya hak untuk dipilih dan memilih di muktamar. Ia mengatakan, penetapan Syaiful mengidap kontroversi. Arifin telah menyampaikan keberatan-keberatan dari Gus Dur agar opsi itu tidak diambil. Artinya, Syaiful tetap tidak bisa dicalonkan karena terhalang AD/ART, pasal 5 (b), bahwa pengurus partai harus telah menjadi kader PKB minimal enam bulan. Keberatan itu disampaikan kepada Pjs Ketua Umum Dewan Tanfidziyah Alwi Shihab dan AS Hikam yang juga Ketua Dewan Tanfidziyah PKB. Arifin sendiri tidak mengikuti rapat pleno DPP PKB yang dipimpin Alwi Shihab. Badan eksekutif PKB tersebut ternyata memutuskan Ketua Umum GP Ansor itu menjadi anggota kehormatan. “Yah, berarti Saifullah tetap bisa dicalonkan menjadi ketua umum,” ujar Arifin bernada kecewa. Persoalan berat bagi Gus Dur dan PKB adalah kesulitan menepis penilaian terjadinya nepotisme bila Syaiful terpilih. Padahal, jelas Arifin, Gus Dur berkonsentrasi menghilangkan kesan nepotisme bila menyetujui pencalonan Syaifullah. “Akan timbul kesan PKB sama dengan plesetan Partai Keluarga Bisri bila disetujui,” ujar Arifin tertawa getir. Bisri yang dimaksud tak lain almarhum KH Bisri Syamsuri, tokoh termahsyur NU, kakek Gus Dur dari jalur ibu. Di tubuh Syaiful juga mengalir darah Kiai Bisri. Gus Dur sendiri, kata Arifin, tetap menolak pencalonan Syaifullah dengan alasan melanggar AD/ART karena belum genap satu tahun jadi anggota PKB sejak 8 Januari lalu mundur dari PDI perjuangan. Imbas paling berbahaya pada kepengurusan partai di daerah. “Daerah-daerah akan mengikuti pola DPP (Dewan Pimpinan Pusat), melakukan nepotisme. Ini sama saja melebihi Orde Baru nantinya,” kata dia mengingatkan. Di lain sisi, jelas Arifin Gus Dur juga kesulitan menghilangkan kesan otoriter bila mementahkan pencalonan Syaiful padahal dukungan luas datang dari peserta muktamar. “Untuk sementara ini terus mengalir dan berusaha mencari jalan keluarnya. Mudah-mudahan bisa terpecahkan,” jelasnya. (Eduardus Karel Dewanto)

Berita terkait

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

3 menit lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

7 menit lalu

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

Relawan Nasional Pro Prabowo - Gibran (Pa-Gi) mendorong Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024.

Baca Selengkapnya

Babak Baru Konflik KPK

14 menit lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Pelatih Legendaris Argentina Cesar Luis Menotti Berpulang, Lionel Messi Ikut Ucapkan Belasungkawa

17 menit lalu

Pelatih Legendaris Argentina Cesar Luis Menotti Berpulang, Lionel Messi Ikut Ucapkan Belasungkawa

Pelatih legendaris Cesar Luis Menotti yang membawa Argentina juara Piala Dunia 1978 meninggal dunia. Lionel Messi ucapkan duka cita.

Baca Selengkapnya

Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

22 menit lalu

Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

Ia punya waktu hingga Oktober untuk menimbang dan menyusun kabinet Prabowo dalam pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

27 menit lalu

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

27 menit lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

28 menit lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Ketua Umum PSSI Erick Thohir: Generasi Emas Sepak Bola Indonesia Telah Lahir

28 menit lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir: Generasi Emas Sepak Bola Indonesia Telah Lahir

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan generasi emas sepak bola Indonesia telah lahir tercermin dari prestasi timnas Indonesia U-23.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

32 menit lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya