Kilas Nasional: Desakan KLB PKB dan Siklon Tropis Seroja
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Aditya Budiman
Jumat, 9 April 2021 07:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dua berita menjadi perhatian pembaca dalam sehari terakhir. Pertama ialah soal desakan kongres luar biasa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Lalu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengeluarkan informasi prakiraan cuaca buruk bagi empat provinsi.
Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ahmad Zamakhsyari alias Jimmy, mengatakan sebagian kader masih menginginkan adanya Kongres Luar Biasa (KLB) partai. Ia menegaskan tuntuan KLB bukan karena gesekan yang sempat muncul antara dia dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Mohon izin diklarifikasi, bahwa saya dan Ketua Umum persoalan kesalahpahaman sudah selesai. Kita sudah saling memaafkan. Tetapi persoalan trouble in constitution terhadap hasil AD/ART Partai ataupun hasil Muktamar Bali kemarin ini banyak yang dilanggar, dan Ketua Umum harus tahu persoalan ini," kata Jimmy kepada Tempo, Kamis, 8 April 2021.
Awalnya, ancaman KLB ini dikabarkan merupakan respon dari Jimmy yang tak terima atas pernyataan Cak Imin dalam acara di DPW. Ketua DPP PKB Faisol Riza pun kemudian mengklarifikasi hal ini dan mengatakan masalah itu telah selesai.
Meski begitu, Jimmy menegaskan tuntutan untuk melaksanakan KLB tetap ada. Ia mengatakan banyak AD/ART partai yang dilanggar dan amanat Muktamar di Bali, tidak dijalankan.
Salah satunya, adalah terkait penunjukan DPC. Meski DPC ditunjuk oleh DPP, Jimmy mengatakan penjaringan namanya tetap dilakukan oleh DPW. Namun yang terjadi, kata dia, adalah DPP asal tunjuk sesuai keinginan mereka.
Lalu ada soal kepengurusan ganda dan rangkap jabatan Pengurus DPP yang merangkap jadi ketua DPW. "Mereka Ketua DPC mereka pengurus DPW. Sementara orang lain ini disingkirkan," kata Jimmy.
Ia menyebut selama ini, kader-kader di tingkat DPC telah berusaha melawan hal ini. Karena itu, KLB didorong dilakukan agar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin lebih memahami masalah tersebut. "Temen-temen DPC PKB yang dirugikan nunggu momentum dan komando para Masayikh dan Ulama sepuh aja," kata Jimmy.
<!--more-->
Selanjutnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi prakiraan cuaca buruk bagi empat provinsi, sebagai dampak dari adanya Siklon Tropis Seroja yang diprediksi mengalami peningkatan dalam 24 jam ke depan. Keempat wilayah tersebut adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Adapun cuaca buruk yang diprediksi akan terjadi adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
"Selain hujan lebat, gelombang setinggi 2,5 - 4,0 meter berpeluang terjadi di Perairan selatan Jawa, Samudera Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, dalam keterangan tertulis, Kamis, 8 April 2021.
Raditya mengingatkan kemungkinan adanya gelombang hingga setinggi 4 - 6 meter, yang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa. Berdasarkan analisa BMKG pukul 07.00 WIB tadi, posisi Siklon Tropis Seroja telah berada di Samudera Hindia sebelah selatan Bali atau 16.3 LS, 112.6 BT, atau sekitar 890 kilometer sebelah selatan-barat daya Denpasar.
Apabila dilihat dari perkembangan arah geraknya, Raditya mengatakan, siklon tropis ini cenderung bergerak menuju ke barat-barat daya dengan kecepatan 16 knots atau 29 kilometer per jam menjauhi wilayah Indonesia. "Adapun kekuatannya terpantau 40 knots atau 75 kilometer per jam dengan tekanan 995 hPa," kata Raditya.
BMKG memprediksi dalam kurun waktu 24 jam atau pada Jumat, 9 April 2021 pagi, posisi Siklon Tropis Seroja akan menjauhi wilayah Indonesia. Adapun kekuatannya diperkirakan akan mencapai 55 knots atau mencapai 100 kilometer per jam dengan tekanan 982 hPa.
"Melihat adanya hasil analisa dan prakiraan cuaca ekstrem dari BMKG tersebut, maka pemangku kebijakan di daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan mengambil tindakan yang dianggap perlu guna mitigasi dan pengurangan risiko bencana untuk ke depannya," kata Raditya.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat agar waspada dan dapat mengantisipasi segala sesuatu dalam kaitan potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca tersebut. "Dalam hal ini, masyarakat diharapkan selalu memantau perkembangan data dan informasi prakiraan cuaca dari BMKG dan mengikuti segala arahan dari pihak berwajib," kata dia.
Demikian dua berita tentang desakan KLB di PKB dan peringatan dari BMKG.
Baca juga: BMKG Minta NTB Hingga Jateng Waspada Dampak Tak Langsung Siklon Seroja
EGI ADYATAMA