Pidato di Munas LDII, Jokowi: Sikap Tertutup dan Eksklusif Picu Intoleransi

Rabu, 7 April 2021 11:11 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Bali I Wayan Koster (kanan) dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana (kiri) meninjau vaksinasi Covid-19 massal di Puri Ubud, Gianyar, Bali, Selasa 16 Maret 2021. Kunjungan tersebut dilakukan Presiden Jokowi untuk melihat secara langsung proses vaksinasi secara massal kepada para pelayan publik, tokoh agama dan adat serta masyarakat setempat. Foto: Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta organisasi keagamaan bersikap terbuka dan toleran terhadap perbedaan-perbedaan di luar lingkungan mereka. Sebab sikap tertutup dan ekslusif, kata Jokowi, bisa memicu intoleransi.

"Sikap tertutup, sikap eksklusif, akan memicu dan meningkatkan intoleransi, akan merusak sendi-sendi kebangsaan kita," ujar Jokowi saat membuka
Musyawarah Nasional IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) secara virtual, Rabu, 7 April 2021.

Praktek-praktek keagamaan yang eksklusif dan tertutup, kata Presiden, juga harus dihindari. "Karena sikap ini pasti akan memicu penolakan-penolakan dan akan menimbulkan pertentangan-pertentangan," tuturnya.

Jokowi mengajak LDII untuk selalu menyuarakan dan meningkatkan toleransi dalam kehidupan sosial keagamaan. Selain itu, mereka harus menyuarakan dan melaksanakan sikap terbuka terhadap perbedaan-perbedaan, termasuk perbedaan pandangan keagamaan.

"Pemerintah berkomitmen dan akan terus berupaya untuk mendorong moderasi beragama, sikap-sikap yang tidak toleran, apalagi yang disertai dengan kekerasan fisik maupun verbal harus hilang dari Bumi Pertiwi Indonesia," ujar dia. "Pemerintah, sekali lagi, tidak akan membiarkan tumbuhnya sikap-sikap tidak toleran dan sikap-sikap tertutup itu."

Advertising
Advertising

Jokowi berjanji pemerintah bersikap tegas terhadap segala bentuk intoleransi yang bisa merusak sendi-sendi kebangsaan. Organisasi keagamaan diharapkan mendukung sikap pemerintah ini.

Pertama, presiden meminta organisasi keagamaan punya komitmen kebangsaan yang kuat dan mengedepankan penerimaan prinsip-prinsip berbangsa yang tertuang dalam konstitusi, menjunjung tinggi ideologi Pancasila, UUD 1945 serta tata kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kedua, organisasi keagamaan harus menjunjung tinggi sikap toleransi kepada sesama, menghormati perbedaan, memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinan dan menyampaikan pendapat, serta menghargai kesetaraan dan perbedaan.

Ketiga, organisasi keagamaan harus memiliki prinsip anti-kekerasan. "Ini penting. Menolak tindakan yang menggunakan cara-cara kekerasan baik kekerasan fisik maupun kekerasan verbal," ujar Jokowi.

Keempat, Jokowi meminta organisasi keagamaan harus menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang sangat beragam sebagai warisan para leluhur bangsa.

Baca juga: Riset Setara Sebut Pandemi Covid-19 Lahan Subur Diskriminasi dan Intoleransi

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

9 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

9 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

9 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

11 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

11 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

12 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

12 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

12 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

14 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

15 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya