Puan Maharani Berduka Atas Bencana NTT, Minta Tim SAR Terus Cari Para Korban

Senin, 5 April 2021 19:45 WIB

Ketua DPR Puan Maharani (tengah) didampingi Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (kanan) dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kiri) membacakan surat presiden tentang calon Kapolri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Januari 2021. Sebelum pengumuman ini, nama Listyo memang telah santer disebut-sebut sebagai calon pemimpin Korps Bhayangkara. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani menyampaikan duka cita atas terjadinya bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur. Puan meminta proses pencarian korban dan penanganan kedaruratan dimaksimalkan sembari mewaspadai bencana susulan.

Puan mengimbau koordinasi penanganan banjir bandang NTT juga harus melibatkan tim Search and Rescue (SAR) di Flores dan Provinsi NTT, Badan Penanggulangan Bencana pusat dan daerah, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI, serta pemerintah daerah.

"Terus lakukan pencarian korban. Koordinasi semua kekuatan SAR dan tim SAR terdekat seperti di Bali dan NTB saya harap membantu pencarian korban," kata Puan dalam keterangan tertulis, Senin, 5 April 2021.

Puan juga meminta penanganan kondisi darurat dilakukan dengan penyediaan obat dan makanan, pemulihan trauma, penanganan masyarakat rentan seperti lansia, anak-anak, disabilitas dan warga berkebutuhan khusus. Ia mendesak dikerahkannya sumber daya daerah maupun pusat untuk melakukan tanggap darurat.

Di sisi lain, ia mewanti-wanti semua pihak mengantisipasi bencana susulan. Puan juga meminta para pemangku kepentingan terkait mencari penyebab banjir bandang agar tak terulang di masa mendatang. "Mitigasi bencana ditingkatkan, masyarakat dan pemda serta BNPB setempat diharap waspada cuara ekstrem," ujar mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuara ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan deras dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur selama sepekan pada 3-9 April 2021.

Sejak Ahad kemarin, banjir bandang melanda sejumlah wilayah di NTT. Sore tadi, BNPB menyatakan ada sepuluh kabupaten dan satu kota yang terdampak bencana, yakni Kota Kupang dan Kabupaten Flores Timur, Malaka Tengah, Lembata, Ngada, Alor, Sumba Timur, Rote Ndao, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, dan Ende.

BNPB menyatakan 68 orang meninggal dari beberapa wilayah yang ada. "Ini adalah total yang kami dapatkan informasi terakhir, dengan catatan masih ada masyarakat yang masih hilang dan dalam pencarian," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers, Senin, 5 April 2021.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca Juga: Terus Bertambah, Korban Tewas Akibat Banjir Bandang Flores Timur 44 Orang

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

4 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

5 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

6 jam lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

2 hari lalu

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

2 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

3 hari lalu

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

Kepala BNPB menyebutkan masa tanggap darurat erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, hingga 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya