TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani mengklaim lembaganya selalu memberikan perhatian besar kepada nasib para buruh.
Puan mencontohkan, DPR memutuskan menghentikan pembahasan klaster Ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja yang menajdi sorotan publik.
"Kami ingin RUU Cipta Kerja mewujudkan cipta sejahtera bagi masyarakat, khususnya para buruh," katanya dalam siaran persnya hari ini, Jumat, 1 Mei 2020.
Menurut dia, sosialisasi dan penyerapan aspirasi RUU Cipta Kerja sebagai inisiatif pemerintah belum optimal. Apalagi masyarakat sedang fokus menangani pandemi Covid-19.
Dengan penghentian pembahasan klaster Ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja, politikus PDIP tersebut melanjutkan, DPR mempunyai waktu untuk menerima aspirasi dan masukan dari para buruh.
Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan bahwa pemerintah harus memberikan informasi tentang langkah-langkah setelah perusahaan diwajibkan menghentikan aktivitas normalnya akibat wabah Covid-19.
Dua berharap para buruh bisa bekerja dengan tenang, terjamin hak-haknya, serta mendapat upah yang layak.
"Pemerintah harus memastikan para buruh yang terdampak pandemi Covid-19 mendapatkan bantuan sosial," tuturnya.