Kata BIN soal Kemiripan Surat Wasiat Pelaku Teror Makassar dan Mabes Polri

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Sabtu, 3 April 2021 18:56 WIB

Anggota Brimob bersenjata lengkap berjaga di pintu masuk Mapolda Bali, Denpasar, Bali, Kamis, 1 April 2021. Polda Bali memperketat pengamanan di mako kepolisian mulai dari Polda, Polres hingga Polsek pasca aksi teror di Mabes Polri, Jakarta pada Rabu kemarin. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi VII Badan Intelijen Negara Wawan Hari Purwanto menjelaskan penyebab isi surat wasiat pelaku penyerangan di Mabes Polri memiliki kemiripan dengan wasiat pelaku bom bunuh diri di Makassar.

"Antar mereka kan saling berhubungan, sehingga pola yang ada di dalam ketika seseorang membaca sesuatu dan masuk ke alam pikirannya pasti sama, seperti ajaran aksi teror dan pola-pola pembuatan bom," kata Wawan dalam diskusi Polemik, Sabtu, 3 April 2021.

Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto menjelaskan, keyakinan dari sisi ajaran yang dipahami para pelaku teror tersebut berada dalam satu garis ketika berselancar di media sosial. "Oleh karena itu, pasti tidak akan berubah dari awal sampai akhir isinya seperti itu," ujarnya.

Menurut Wawan, isi surat wasiat juga tidak akan jauh-jauh menyinggung masalah riba dan tagut. Bahkan, ada juga yang sengaja membuat video sebelum melakukan aksi teror. "Dengan maksud supaya bisa disebarkan dan mempengaruhi emosi, sikap, tingkah laku, opini, dan motivasi siapa-siapa yang membaca dan mendengar," kata dia.

Zakiah Aini, pelaku penyerangan di Mabes Polri, menulis pesan perpisahannya dalam dua lembar kertas putih. Di antara isi wasiat tersebut adalah permintaan maaf Zakiah kepada orangtuanya.

Advertising
Advertising

ZA juga meminta keluarganya untuk berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena menganggap riba. Dia juga meminta ibunya untuk berhenti bekerja menjadi dawis (dasa wisma) karena menganggap membantu kepentingan pemerintah tagut.

Dalam suratnya, pelaku juga berpesan kepada keluarga untuk tidak mengikuti pemilu. "Karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Alquran - Assunnah," kata ZA.

Isi surat wasiat tersebut juga tak jauh berbeda dengan yang ditulis pelaku bom bunuh diri di Makassar, L. Isinya meminta maaf jika ada salah, mengingatkan keluarga agar senantiasa beribadah dan tidak meninggalkan salat.

Di akhir surat, L yang menjadi pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar membubuhkan tanda tangannya beserta nama lengkapnya.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

2 hari lalu

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra mengatakan, negara harus hadir melindungi WNI dari terorisme.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

6 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

7 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

World Water Forum, BIN dan PLN Pastikan Pasokan Listrik di Bali Aman

8 hari lalu

World Water Forum, BIN dan PLN Pastikan Pasokan Listrik di Bali Aman

World Water Forum (WWF) akan digelar di Bali. BIN dan PLN memastikan pasokan listrik aman.

Baca Selengkapnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

9 hari lalu

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

Program deradikalisasi merupakan upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.

Baca Selengkapnya

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

10 hari lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

11 hari lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

12 hari lalu

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

12 hari lalu

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

Dokumen Amnesty International Security Lab mencatat kantor Staf Logistik Polri memsan 19 alat sadap. CEO Polus Tech Swiss bicara soal produk mereka.

Baca Selengkapnya